Jumat 28 Jan 2011 08:20 WIB

Tunisia Desak Kanada Tangkap Keluarga Ben Ali

Zine El Abidine Ben Ali
Foto: guardian.co.uk
Zine El Abidine Ben Ali

REPUBLIKA.CO.ID,OTTAWA--Tunisia meminta pihak berwenang Kanada untuk menangkap saudara ipar milyuner presiden terguling Tunisia Zine El Abidine Ben Ali, kata Kedutaan Besar Tunisia di Ottawa pada Kamis.

"Kedutaan hari ini secara resmi telah meminta pihak berwenang Kanada untuk menangkap Belhassen Trabelsi," kata penasehat kedutaan Nejemeddine Lakhal kepada AFP.

Belhassen Trabelsi, saudara tertua dari istri Ben Ali, Leila Trabelsi, dilaporkan tiba di Montreal dengan istri, anak-anak dan pengasuh mereka dengan satu pesawat jet pribadi pekan lalu. Satu sumber pemerintah mengatakan kepada AFP bahwa status kependudukan Trabelsi dan keluarganya di Kanada telah dicabut karena mereka gagal memenuhi persyaratan kependudukan, namun mereka masih dapat mengajukan keberatan atas keputusan itu, atau meminta suaka.

"Ini merupakan sinyal jelas bahwa mereka tidak diterima di Kanada, tetapi mereka punya beberapa waktu (beberapa bulan setidaknya) sebelum mereka dapat diusir dari negara," kata sumber itu tanpa menyebut nama.

Interpol telah mengeluarkan peringatan untuk penangkapan Ben Ali dan enam anggota keluarganya atas permintaan dari Tunisia setelah pemberontakan memaksa orang kuat yang berkuasa itu untuk mengungsi ke Arab Saudi.

Badan polisi lintas batas mengatakan bahwa negara-negara anggota Interpol telah diminta untuk "mencari, menemukan dan menangkap Ben Ali dan saudara-saudaranya," dan menunggu permintaan resmi ekstradisi dari Tunisia.

Namun polisi federal Kanada pekan ini menolak dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapat surat perintah penangkapan di bawah hukum Kanada. "Badan penegak hukum Kanada memiliki yurisdiksi hanya akan terlibat manakala ada permohonan resmi untuk menyelidiki telah diterima melalui jaringan Interpol atau jalur formal lainnya," kata juru bicara Kepolisian Kanada Lucy Shorey.

Kedutaan Tunisia di Ottawa mengatakan mereka belum menerima tanggapan permintaan terbaru dari pihak berwenang Kanada. Sebelumnya Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan saat berkunjung ke Rabat, Maroko, bahwa mantan anggota rezim Tunisia yang digulingkan oleh protes massa jalanan tersebut tidak diterima di Kanada.

"Kanada akan menggunakan semua alat yang ada untuk bekerja sama dengan masyarakat internasional dalam menangani anggota rezim sebelumnya," katanya. "Mereka tidak kami terima. Kami tidak menyambut mereka di negara kita."

Ben Ali, istri dan anggota lain dari keluarganya yang pernah berpengaruh kuat dituduh memperoleh aktiva ilegal dan mentransfer dana ke luar negeri selama memerintah 23 tahun.

Ben Ali mengundurkan diri secara mendadak dan melarikan diri pada pada 14 Januari dari negaranya. Tiga puluh tiga anggota keluarga besarnya telah ditahan di Tunisia.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement