REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY--Badai cyclone Yasi, yang menjadi salah satu badai terdahsyat telah menerjang sejumlah kota di negara bagian Queensland, di timur laut Australia. meski telah menimbulkan kerusakan cukup parah, tidak ditemukan korban jiwa dalam musibah tersebut.
Sejumlah rumah penduduk ataupun bangunan di kota pantai seperti Tully, Mission beach dan Cardwell yang terkena hantaman badai secara langsung mengalami kerusakan hebat atau hancur tersapu badai yang diperkirakan berkecepatan 200 kilometer perjam. Kota lainnya seperti Cairns, Townsville meski tidak tersapu badai, namun dilanda hujan lebat. Sehingga dikhawatirkan kemungkinan akan mengalami badai susulan. Jaringan telepon dan listrik di wilayah tersebut juga terputus.
Warga kota Cairns telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Rumah sakit setempat juga kembali melayani pasien 24 jam setelah mereka sempat mengungsikan seluruh pasiennya ke Brisbane. Sedangkan petugas penyelamat di Tully menyebutkan lebih dari 90 persen bangunan di kota itu hancur. ''Tidak ada yang tersisa, kerusakannya sungguh hebat dan saya belum pernah melihatnya. Sungguh mengerikan tapi kami bersukur karena selamat,'' kata David Brook, manajer sebuah resort di Mission Beach.
Gubernur negara bagian Queensland, Anna Bligh seperti dikutip BBC mengaku sampai kini pihaknya belum menerima laporan adanya kroban tewas atau terluka. ''Itu laporan yang paling cepat saya terima. Tapi masalahnya harus diteliti terlebih dahulu sebelum memastikan jormlah korbannya,'' katanya.
Menurutnya ribuan warga diperkirakan tidak dapat menempati rumah mereka untuk sementara akibat badai. Palang merah Australia, sukarelawan dan pemerintah setempat berupaya untuk mendata para korban dan menyiapkan penampungan sementara. Diperkirakan jumlah mereka mencapai 10 ribu jiwa yang ditampung di tempat pengungsian.
Neil Roberts, menteri layanan darurat Australia menyatakan, perkiraan sementara lebih dari 130 rumah rusak yang terdapat di tiga kota yang paling parah terkena badai taufan tersebut. Termasuk 60 bangunan lainnya yang terletak di Cardwell. Petugas keamanan sedang mengupayakan memperoleh gergaji pohon untuk membersihkan jalanan dari reruntuhan pohon atau bangunan.
Diperkirakan 180 ribu rumah tidak memperoleh layanan listrik. Petugas penyelamat juga berupaya mencari korban yang selamat sambil membersihkan reruntuhan bekas bangunan maupun pepohonan. ''kami merasa khawatir atas musibah itu dan melalui saat yang menakutkan. Tapi kita telah melalui masa sulit itu bersama-sama dan mereka sungguh telah mempersiapkan diri,'' kata Perdana Menteri Australia, Julia Gillard.