Jumat 04 Feb 2011 17:12 WIB

Gayus: Ditjen Pajak Era 2007 adalah Era Jahiliyah

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Didi Purwadi
Gayus Tambunan
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Gayus Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan pegawai Ditjen Pajak, Gayus Tambunan, menyebutkan bahwa era tahun 2007 ke bawah adalah masa jahiliyah (kegelapan). Ada banyak petugas pajak yang diduga menjadi mafia pajak mulai dari kelas terendah hingga ke kelas paling tinggi.

“Pokoknya, tadi saya sebutkan ke KPK, ada petugas pajak mulai dari kelas ikan teri, kakap, hingga ikan hiu dan paus yang diduga menjadi mafia pajak,” kata Gayus seusai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK, Jumat (4/2) sore.

Kepada penyidik KPK, Gayus juga menerangkan bagaimana modus-modus para mafia pajak di Ditjen Pajak itu melakukan aksinya.  Berdasarkan pengetahuannya selama bertugas di Ditjen Pajak, era tahun 2007 ke bawah (2006, 2005 dan seterusnya) adalah masa-masa paling jahiliyah. Namun, ia tidak menjelaskan lebih dalam tentang masa jahiliyah tersebut.

Setelah menyebutkan semua praktik kotor di Ditjen Pajak, Gayus mengatakan kini tinggal penyidik KPK yang melanjutkan keterangannya itu untuk mengusut dugaan mafia pajak. Ia berharap masalah itu cepat selesai dan tidak hanya dirinya yang diseret ke dalam proses hukum.

Kuasa Hukum Gayus, Hotma Sitompoel, mengatakan bahwa ia tidak bisa menyebutkan siapa-siapa saja pejabat yang disebutkan Gayus pada era tahun 2007 ke bawah itu. Karena, hal tersebut akan membocorkan rahasia penyidik KPK sehingga akan membuat orang yang disebut Gayus itu akan melarikan diri dari proses hukum.

“Ya kalian selidiki sajalah,  siapa dijen pajak atau siapa-siapa ikan teri, kakap, hiu dan paus pada era itu,” ujar Hotma.

Pemeriksaan Gayus pada Jumat (4/2) ini merupakan pemeriksaan untuk kedua kalinya. Gayus tiba di Gedung KPK pada pukul 10.00 WIB dan keluar pada pukul 16.30 WIB. Sebelumnya, ia juga telah menjalani pemeriksaan pertama pada Rabu (2/2) lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement