REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, mendukung transisi politik di Mesir yang dipimpin oleh wakil presiden baru. Namun utusan khusus Amerika untuk Mesir, Frank Wisner, mengatakan bahwa Presiden Hosni Mubarak harus tetap memangku jabatan agar transisi itu berhasil.
Di hadapan konferensi keamanan di Munich pada Sabtu (5/2), Wisner mengatakan bahwa Mubarak diperlukan untuk mendorong perubahan. Berbicara lewat sambungan video, dia mengatakan peran Mubarak sangat penting.
Dalam komentarnya pada konperensi itu, Hillary menekankan bahwa sebuah transisi damai mungkin akan makan waktu. ''prinsipnya sangat jelas. Namun, rincian operasionalnya sangat sulit,'' katanya.
Wapres Mesir, Omar Suleiman, bertemu dengan anggota-anggota oposisi pada Sabtu (5/2). Mereka membahas rencana-rencana membentuk pemerintahan semengara. Omar yang kemungkinan memimpin pemerintahan sementara tersebut.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa akan ada perubahan di Mesir. Perubahan itu harus berlangsung damai. Sementara PM Inggris David Cameron mengatakan tak ada stabilitas di Mesir dan tak akan ada stabilitas sampai adanya perubahan, reformasi dan transisi.