REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG – Kemungkinan terjadi kerusuhan sebagai buntut dari persidangan penistaan agama dengan terdakwa Anthonius Richmord Bawengan sudah diperkirakan. Oleh sebab itu pada sidang keempat hari Selasa (8/2), menurut Kepala Sub Bagian Humas Polres Temanggung, Ajun Komisaris (AK) Marino, pihaknya mengerahkan sekitar 429 personel.
Personel dari Polres sebanyak itu belum termasuk bala bantuan polisi dari Brimob Polda Jateng sebanyak satu kompi, kemudian puluhan polisi dari Polres Wonosobo, Polresta Magelang, dan Polres Magelang. Menurut dia, penambahan pasukan itu melihat eskalasi yang terjadi pada tiga sidang sebelumnya, dimana jumlah massa yang hadir semakin banyak.
"Setelah melihat eskalasi yang terus meningkat pada sidang-sidang sebelumnya, kita perlu menambah personel pengamanan,’’ jelasnya, Senin (7/2).
Dalam skenario Marino, pasukan sebanyak itu akan ditempatkan di dalam dan di luar lokasi persidangan. Namun, personel yang ditempatkan kalah jumlah dengan massa yang marah.