REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO-Presiden Mubarak mundur bukan berarti aksi demonstrasi berhenti. Abdel-Rahman Samir dari koalisi gerakan pemuda yang mengagas demonstrasi Mesir mengatakan pihaknya bertekad melanjutkan protes untuk menjamin agar perubahan dilakukan.
“Kita belum punya jaminan apa pun. Jika kita mengakhiri semua situasi ini sekarang, kita belum melakukan apa-apa,” katanya. “Kita harus terus menduduki Tahrir hingga semua tuntutan kita dipenuhi.”
Ia mengatakan pergerakan sekarang adalah membuka negosiasi dengan militer atas reformasi demokratis.
“Namun saya merasa fantastis… Saya merasa seperti kami telah berjuang begitu keras, kami menanam benih selama satu setengah tahun dan kini kami melihat buahnya,” ujarnya.
Sally Toma, aktivis penggagas demonstrasi lainnya, mengatakan militer tak akan mencoba untuk membersihkan Lapangan Tahrir. “Kita masih perlu duduk dan bicara. Kita harus mendengar apa kata militer terlebih dulu.”
Untuk saat ini tampaknya kekhawatiran apa yang akan terjadi selanjutnya tenggelam oleh kegembiraan.
Aktivis lainnya, Abdul-Rahman Ayyash, ia akan merayakan pengunduran Mubarak sepanjang malam, lalu kembali bertahan di Lapangan Tahrir untuk menjamin militer ‘tak mencuri’ revolusi.