REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah harus tegas untuk menghindari bentrok antara warga dengan penganut Ahmadiyah yang kerap terjadi.
Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Hasan Salim al-Attas, mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Kepres pembubaran Ahmadiyah. Menurutnya, itu adalah salah satu solusi permasalahan Ahmadiyah di Indonesia. "Kalau itu dikeluarkan, FPI dan umat Islam siap menjadi palang pintu SBY," janjinya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/2), ketika memenuhi undangan acara pemusnahan miras dan VCD porno.
Habib Salim menambahkan seluruh anggota FPI berusaha menjaga suasana tetap kondusif. Hal itu sesuai dengan instruksi Ketua DPP FPI, Habib Rizieq Shihab.
Habib Salim mengaku mengetahui titik lokasi Ahmadiyah di Jakarta. Tapi, kembali ditekankannya, FPI akan menyerahkan sepenuhnya permasalahan Ahmadiyah pada hukum.
Namun, polisi dimintanya harus tegas dan adil mengusut kasus terkait Ahmadiyah seperti insiden Cikeusik. Habib Salim menyatakan jangan hanya umat Islam yang dianggap sebagai perusuh. Kejadian itu, menurutnya, merupakan rangkaian sebab akibat.
Pihak ahmadiyah juga tidak serta merta sebagai pihak yang bebas dari jeratan hukum. Ia meminta polisi juga memanggil mereka. "Sejauh mana dia (Ahmadiyah) melakukan pelanggaran SKB," tegas Habib Salim.
Ia juga memperingatkan SBY harus bersiap-siap jika tidak segera mengeluarkan Kepres tersebut. "Paling tidak, kita tidak akan dukung Presiden lagi," tambahnya. Permintaan umat Islam sangat sederhana, yaitu pembubaran Ahmadiyah.