REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok mengungkapkan, pembicaraan terkait reshuffle kabinet dengan partai oposisi PDI Perjuangan belum serius. Diakuinya, keduanya masih saling menunggu untuk membicarakan hal itu.
"Belum ada pertemuan dan pembicaraan resmi, kalau sekedar menyapa dan guyon itu biasa," jelasnya kepada Republika, Rabu (16/2). Menurut dia, urusan pergantian kabinet itu sepenuhnya kewenangan Presiden.
Sementara itu, Anggota Fraksi PKS, Fahri Hamzah menyampaikan, para menteri dari partai koalisi ada dalam labilnya sistem. Lantaran, koalisi tidak diatur secara baik oleh UU. Oleh karena itu, pekerjaan membenahi sistem jauh lebih penting daripada sekedar reshuffle. "Reshuffle tanpa penjelasan resmi malah berpotensi memecah koalisi," tukasnya.