REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Empat pelabuhan dan satu bandara di Bali akan ditutup sementara secara total untuk menghormati pelaksanaan Hari Suci Nyepi, Tahun Baru Saka 1933, yang akan jatu pada 5 Maret 2011.
"Gubernur Bali sudah mengirim surat edaran terkait dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi kepada pengelola bandara, pelabuhan laut serta angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) di daerah ini," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Provinsi Bali, I Made Santha, di Denpasar, Kamis (17/2).
Keempat pelabuhan tersebut terdiri atas Pelabuhan Gilimanuk, pintu masuk Bali lewat darat dari Pulau Jawa; Pelabuhan Padangbai, pintu masuk Bali dari Nusa Tenggara Barat (NTB); dan Pelabuhan Benoa, yang melayani kapal penumpang dan bongkar muat dari berbagai daerah di Indonesia. Pelabuhan terbesar di Bali itu juga menjadi tempat mangkal ratusan kapal penangkap ikan milik sejumlah perusahaan yang melakukan aktivitas di perairan bebas.
Selain itu, Bali juga akan menutup total pelabuhan Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng, Bali bagian utara. Pelabuhan ini khusus bongkar muat bahan bangunan berupa kayu dan semen.
Made Santha menjelaskan di Pelabuhan Gilimanuk beroperasi sekitar 30 kapal penyeberangan untuk menghubungkan Bali-Jawa dan sebaliknya. Demikian pula di Pelabuhan Padangbai beroperasi 18 unit kapal penyeberangan melayani Lombok, NTB. Pada Hari Nyepi, pelabuhan tersebut tidak beroperasi selama 24 jam mulai pukul 06.00 WITA pagi hingga pukul 06.00 pagi keesokan harinya.
"Transportasi di Bali juga lumpuh total karena 2,36 juta unit kendaraan bermotor di Bali tidak beroperasi seperti hari-hari biasanya," ujar Made Santha. Oleh sebab itu, wisatawan mancanegara maupun nusantara yang akan berliburan ke Bali agar tidak bertepatan dengan Hari Suci Nyepi. Karena, mereka akan menghadapi kesulitan yakni harus diam di pintu-pintu masuk hingga transportasi kembali normal.
Untuk itu, wisatawan yang akan berlibur ke Bali agar memajukan atau menunda jadwalnya sehari. Karena, desa adat (Pekraman) dan pemerintah setempat tidak memberikan toleransi kepada siapapun. ''Kecuali warganya yang sakit dan harus diangkut ke rumah sakit,'' ujar Made Santha.