REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sebelum bentrokan terjadi pada Ahad (6/2) pukul 10.00 WIB, terjadi aksi penceluritan terhadap salah satu warga Cikeusik, Suparta, oleh kelompok Ahmadiyah. Menurut polisi, bukti-bukti tersebut telah dikantongi.
"Ya, ya, sudah (dikantongi)," kata Kabareskrim Polri, Ito Sumardi, saat ditanya tentang aksi pencluritan yang dilakukan kelompok Ahmadiyah tersebut.
Saat ditanya apakah polisi sudah menyimpulkan pemicu bentrokan, Ito berkelit seluruh fakta yang berada di lapangan akan menjadi petunjuk polisi. Untuk motif penyerangan sendiri, Polda Banten sedang mendalaminya.
Ito menegaskan polisi sudah mengupayakan pendekatan agar tidak terjadi bentrokan. Meski polisi jumlahnya terbatas saat itu, sudah ada upaya evakuasi terhadap warga Ahmadiyah sebelum bentrokan terjadi. "Kami juga telah memiliki foto-foto dan rekaman terkait insiden Cikeusik," imbuh mantan Kapolda Sumatera Selatan itu.
Ketua Dewan Pembina Tim Pembela Muslim (TPM) Pusat, Mahendradatta, sebelumnya mengungkapkan ada kejadian yang sengaja dihilangkan yang memicu kemarahan warga Cikeusik sebelum bentrokan terjadi. Kejadian itu yakni penceluritan terhadap salah satu warga Cikeusik, Suparta, oleh kelompok Ahmadiyah dari Jakarta. Pelaku sempat terlihat dalam rekaman Arif, tengah memegang clurit saat bentrokan terjadi.