Kamis 17 Feb 2011 13:25 WIB

Dicelurit Anggota Ahmadiyah, Visum Suparta Jadi Alat Bukti

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Didi Purwadi
Kombes Boy Rafli Amar
Foto: matanews.com
Kombes Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sebelum bentrokan Cikeusik pecah, ada insiden penceluritan terhadap salah satu warga Cikeusik, Suparta, oleh kelompok Ahmadiyah. Visum luka-luka yang diderita Suparta akan menjadi alat bukti yang dimiliki polisi.

"Visum Suparta telah dimiliki polisi sebagai alat bukti," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/2).

Ia menambahkan Suparta juga akan dipanggil untuk dimintai keterangannya seputar penceluritan yang dilakukan salah satu jemaah Ahmadiyah. Menurutnya, kejadian penceluritan itu termasuk fakta-fakta yang ada di lapangan untuk mengungkap motif kedatangan kelompok Ahmadiyah dari Jakarta ke Cikeusik.

"Kami akan dalami terus. Suparta juga akan dimintai keterangannya," tegas mantan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya ini.

Ketua Dewan Pembina Tim Pembela Muslim (TPM) Pusat, Mahendradatta, sebelumnya mengungkapkan bahwa rombongan Ahmadiyah sebanyak 25 orang, bukan 17 orang yang selama ini disebutkan pihak Ahmadiyah, datang ke Cikeusik dengan beberapa mobil. Mereka membawa senjata tajam dan senjata api rakitan. 

Mahendradatta mengklaim ada saksi yang melihat kejadian penceluritan itu. Suparta terkena sabetan celurit orang Ahmadiyah. Dia menderita 40 jahitan dari luka sabetan yang mengenai tulang lengan kirinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement