Kamis 24 Feb 2011 14:28 WIB

Mukernas PKS Bahas Keistimewaan DIY

Rep: Yulianingsih/ Red: Johar Arif
PKS
Foto: ,
PKS

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Yogyakarta (24-26/2) juga membahas masalah keistimewaan DIY.

Menurut Ketua DPW PKS DIY, H Sukamta, yang juga panitia daerah Mukernas, PKS tidak ingin urusan keistimewaan DIY ini menjadi deadlock (buntu) karena perbedaan keinginan antara pemerintah pusat dengan pemerintah DIY, dalam hal ini Kraton Yogyakarta.

"Kita ingin menjembatai, ingin mencarikan solusi jalan tengah, kita juga akan bertemu dengan Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait hal itu," terangnya di sela-sela workshop di Hotel Saphir, Kamis (24/2).

PKS sendiri, kata Sukamta, tetap mendukung adanya penetapan Gubernur DIY dari Raja Kraton Yogyakarta yang bertahta. Namun, kata dia, di level nasional urusan tersebut masih menemui jalan buntu karena pemerintah masih mempertanyakan jika sultan kemudian tidak mampu untuk menjadi gubernur. "Jangan terbiasa meninggalkan pekerjaan rumah untuk generasi mendatang, karenanya PKS berusaaha mencarikan solusinya melalui Mukernas ini," terangnya.

Keistimewaan DIY, menurut dia, patut dihargai. Pasalnya, DIY dalam sejarah jelas-jelas memiliki andil besar dalam kemerdekaan Indonesia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement