REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sejumlah petinggi Front Pembela Islam (FPI) dipimpin ketua umumnya, Habib Rizieq Shihab, menemui mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi, di kantor Sekretariat "International Conference of Islamic Scholars", Jakarta, Jumat (25/2).
Rombongan FPI diterima Hasyim di ruang kerjanya dan langsung melakukan pembicaraan tertutup. Hanya pewarta foto yang diizinkan mengambil gambar sebelum pertemuan tertutup itu digelar.
"Kami bersilaturahim dengan Kiai Hasyim. Beliau orang tua kita yang cukup berpengalaman dan berwawasan luas," kata Habib Rizieq.
Menurut Habib Rizieq, Hasyim bukan sekedar ulama. Namun, dia juga sosok negarawan yang banyak memahami persoalan bangsa. "Pandangan-pandangan beliau cukup bagus sebagai masukan bagi kawan-kawan di FPI untuk langkah ke depan, terutama dalam gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar," ucapnya.
Ditanya isi pembicaraan dengan Hasyim, Habib Rizieq menjelaskan bahwa mereka membincangkan berbagai persoalan nasional. "Bukan hanya Ahmadiyah, tetapi juga berbagai persoalan nasional," katanya tanpa memberikan perincian detail isi pembicaraan.
Terkait tuntutan FPI tentang pembubaran Ahmadiyah yang sampai sekarang belum mendapat tanggapan tegas dari pemerintah, Habib Rizieg menyatakan hal tersebut kemungkinan masih diproses. "Masih dalam proses, sabar saja," ujarnya.
Hasyim Muzadi pun mengelak ketika ditanya isi pembicaraan dengan petinggi FPI. "FPI hanya bertamu. Dan, siapapun yang bertamu tentu saya terima. Beberapa waktu sejumlah perwakilan gereja datang juga ke sini," kata Hasyim yang juga Sekretaris Jenderal ICIS.
Usai menghadiri acara diskusi yang digelar Pengurus Wilayah NU Jawa Timur di Surabaya, Selasa (22/2), Hasyim membela FPI dengan pernyataannya kepada pers yang tidak setuju jika FPI dibubarkan.