Sabtu 12 Mar 2011 13:30 WIB

Komite 33 Nilai Berita The Age Provokatif

Rep: Ismail Lazarde/ Red: Didi Purwadi
Foto Presiden SBY dan Ani Yudhoyono di halaman utama harian Sydney Morning Herald edisi Jumat, 11 Maret 2011
Foto: SMH
Foto Presiden SBY dan Ani Yudhoyono di halaman utama harian Sydney Morning Herald edisi Jumat, 11 Maret 2011

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Komite 33 menganggap pemberitaan koran Australia, The Age, berdasarkan sumber data Wikileaks yang menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyalahgunakan kekuasaan merupakan dokumen provokatif. Dokumen tersebut sengaja dihembuskan guna mengganggu stabilitas pemerintahan.

''Motif pemberitaan The Age sangat bernuansa provokatif untuk menggemboskan kepercayaan publik pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,'' kata Wakil Ketua Bidang Hukum Komite 33, Jemmy Setiawan, di Jakarta, Sabtu (12/3).

Lebih parah lagi, lanjut Jemmy, provokasi berita The Age dimanfaatkan para akrobrator politik di Senayan untuk memperkeruh suasana. Akibatnya, semua upaya memultitafsirkan keadaaan didorong muncul ke permukaan melalui media.

''Bagi saya, para akrobator politik itu hanya memanfaatkan keadaan biar laku pamornya,'' ucap Jemmy.

Jemmy menilai angkah tepat yang harus dilakukan pemerintah adalah menempuh jalur hukum. Kalau memang cukup bukti dan materi, maka sebaiknya pemerintah melakukan tuntutan kepada media yang telah memberitakan fakta bohong.

Pada bagian lagian, Jemmy menduga adanya skenario besar yang sistematis di balik pemuatan dokumen Wikileaks. Tujuan sudah jelas untuk membuat perhatian masyarakat dan pemerintah tidak fokus dalam mengawal kasus besar di bidang hukum. "Misalnya kasus mafia pajak," tandas Jemmy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement