REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Komite 33 menganggap pemberitaan koran Australia, The Age, berdasarkan sumber data Wikileaks yang menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyalahgunakan kekuasaan merupakan dokumen provokatif. Dokumen tersebut sengaja dihembuskan guna mengganggu stabilitas pemerintahan.
''Motif pemberitaan The Age sangat bernuansa provokatif untuk menggemboskan kepercayaan publik pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,'' kata Wakil Ketua Bidang Hukum Komite 33, Jemmy Setiawan, di Jakarta, Sabtu (12/3).
Lebih parah lagi, lanjut Jemmy, provokasi berita The Age dimanfaatkan para akrobrator politik di Senayan untuk memperkeruh suasana. Akibatnya, semua upaya memultitafsirkan keadaaan didorong muncul ke permukaan melalui media.
''Bagi saya, para akrobator politik itu hanya memanfaatkan keadaan biar laku pamornya,'' ucap Jemmy.
Jemmy menilai angkah tepat yang harus dilakukan pemerintah adalah menempuh jalur hukum. Kalau memang cukup bukti dan materi, maka sebaiknya pemerintah melakukan tuntutan kepada media yang telah memberitakan fakta bohong.
Pada bagian lagian, Jemmy menduga adanya skenario besar yang sistematis di balik pemuatan dokumen Wikileaks. Tujuan sudah jelas untuk membuat perhatian masyarakat dan pemerintah tidak fokus dalam mengawal kasus besar di bidang hukum. "Misalnya kasus mafia pajak," tandas Jemmy.