Rabu 16 Mar 2011 11:04 WIB

Bom Paket, Modus Lama

Rep: c42/ Red: Didi Purwadi
Paket bom (ilustrasi)
Foto: submitlist.info
Paket bom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Modus pengiriman bom dalam paket bukan barang baru. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Sutarman, mengatakan bahwa modus itu pernah marak sebelumnya. "Dalam bentuk paket natal dan lebaran," katanya.

Paket berisi bom dikirim ke tiga lokasi di Jakarta pada Selasa (15/3). Dua paket dikirim ke Jakarta Timur. Paket bom masing-masing ditujukan bagi mantan koordinator Jaringan Islam Liberal, Ulil Absar Abdalla dan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional, Komjen Gories Mere.

Satu paket lagi di Jakarta Selatan dengan tujuan Ketua Umum Pemuda Pancasila, Yapto Suryo Sumarmo. Ketiga bom dimasukan ke dalam paket berbentuk buku.

Menurut Sutarman, pelaku telah mempelajari profil targetnya. Ketiga sasaran adalah kelompok terdidik dengan kegemaran membaca. Karena itu, lanjut dia, paket bom dikirim dalam bentuk buku.

Ia menjelaskan buku yang dikirim ke Ulil dan Goris berjudul sama: 'Mereka harus dibunuh karena dosa-dosa Terhadap Islam dan Muslim'. Sedangkan, buku yang didapat Yapto itu berkisar mengenai pancasila. "Bomnya serupa," dia menerangkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement