REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mulai menyelidiki kasus ancaman berupa teror bom yang ditujukan ke gerai "Pizza Hut" di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Jawa Timur.
"Kami akan mencari dulu siapa karyawan yang menerima telepon dan ancaman. Siapa saja yang menjadi saksinya. Setelah itu, kami mintai keterangan sebagai proses penyelidikan," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Coki Manurung, ketika ditemui di Mapolrestabes, Surabaya, Kamis (17/3).
Pihaknya juga menegaskan tidak ada satu pun benda mencurigakan yang ada di beberapa sudut gerai makanan siap saji tersebut. "Tidak ada, tidak bingkisan apapun kok. Semuanya aman dan tidak ada apa-apa," ucap mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim tersebut.
Rumah makan siap saji atau gerai Pizza Hut di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/3) malam, mendapat teror bom. Ancaman berasal dari telepon bersuara laki-laki yang diterima salah seorang karyawan di bagian pemesanan makanan.
Ancaman tersebut tentu saja membuatnya panik. Dia pun melaporkan ke manajemen. "Pada sekitar pukul 19.00 WIB, ada telepon dan mengatakan kalau akan ada lokasi yang diledakkan," ujar salah satu karyawan setempat sembari menolak menyebutkan namanya.
Pihak manajemen pun segera melapor ke polisi. Tidak lama kemudian, Tim Gegana Brimob Polda Jatim mendatangi lokasi dan melakukan penyisiran di setiap gerai dan sudut ruangan. Penyisiran kemudian dikonsentrasikan di gudang.