REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Amerika Serikat (AS) meningkatkan tekanan terhadap Cina untuk melaksanakan sanksi-sanksi baru internasional terhadap Iran atas program nuklirnya. Namun, Cina menolak tekanan tersebut dan menunjuk kepada pentingnya hubungan ekonomi Iran dan Cina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jiang Yu mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis (5/8) di Beijing, perdagangan negaranya dengan Iran adalah hubungan ekonomi yang normal yang tidak akan merugikan kepentingan-kepentingan masyarakat internasional.
Jiang menanggapi pernyataan pekan ini oleh Robert Einhorn, seorang penasihat khusus bagi Departemen Luar Negeri AS untuk urusan larangan penyebaran nuklir dan pengawasan senjata. Einhorn meminta kepada Cina agar melaksanakan sepenuhnya sanksi-sanksi yang telah disetujui PBB. Jiang merespon dengan mengatakan Cina, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, selalu melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Iran adalah penyedia besar minyak mentah untuk Cina, yang membutuhkan bahan bakar dalam jumlah besar untuk menjalankan roda perekonomiannya yang bergerak dengan cepat.