Rabu 25 Aug 2010 03:15 WIB

Sterilisasi Jalur Busway Ubah Perilaku Pengendara

Rep: muhamad fakhrudin/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemberlakuan sterilisasi jalur bus Transjakarta dinilai efektif mengubah prilaku pengendara yang melintasi jalan di Ibu Kota. Meski belum bisa mengurangi kemacetan, namun penerobos jalur bus Transjakarta semakin berkurang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, mengatakan hasil evaluasi sterilisasi jalur bus Transjakarta di empat koridor ternyata cukup menggembirakan, khususnya dari segi perilaku warga Jakarta. “Terjadi perubahan perilaku pengemudi kendaraan bermotor di jalan-jalan,” kata Prijanto di Balaikota DKI, Jakarta, Selasa (24/8).

Perubahan perilaku yang terjadi tercermin dari meningkatnya disiplin pengemudi kendaraan bermotor di empat koridor bus Transjakarta yang disterilisasi. Meski tidak ada petugas pada siang dan malam hari, penerobosan jalur busway di empat koridor, yaitu Koridor I (Blok M-Kota), Koridor III (Kalideres-Harmoni), Koridor V (Kampungmelayu-Ancol), dan Koridor VI (Ragunan-Dukuhatas) semakin berkurang. Artinya, lanjut Prijanto, kebijakan tersebut telah memberikan pembelajaran kepada para pengemudi kendaraan bermotor agar tertib berlalu lintas.

Masih adanya beberapa kendaraan bermotor yang menerobos jalur bus Transjakarta, menurut Prijanto, tidak bisa ditolelir. Karena itu, penegakan hukum berupa tindakan penilangan akan terus diberlakukan hingga betul-betul steril.

Sterilisasi jalur bus Transjakarta juga berimbas pada peningkatan disiplin kendaraan bermotor pada koridor yang tidak terkena sterilisasi. Seperti, di Koridor VII dengan rute Kampung Melayu-Rambutan, jalur di sepanjang Jalan Otista dan Cililitan. “Padahal di dua jalan tersebut, seringkali terjadi penerobosan kendaraan bermotor di jalur bus Transjakarta. Kini, jalur busway Koridor VII terlihat lebih steril. Padahal koridor itu tidak dijaga anggota kepolisian,” terangnya.

Karena itu, Prijanto menegaskan, Pemprov DKI tetap akan meneruskan sterilisasi jalur bus Transjakarta di empat koridor hingga akhir tahun ini. Dan tidak tertutup kemungkinan akan dilanjutkan penerapan sterilisasi di seluruh koridor busway.

Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono, menambahkan sterilisasi jalur busway dinilai efektif dalam meningkatkan pelayanan bus Transjakarta. Hal itu dilihat dari jumlah penumpang yang meningkat atau naik rata-rata sebesar 18 persen serta headway (waktu kedatangan) bus Transjakarta menjadi lebih cepat, yakni 2-5 menit per bus dari sebelumnya 5-10 menit. "Sehingga mengurangi terjadinya penumpukan penumpang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement