REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi mendesak pemerintah agar secepatnya membubarkan Ahmadiyah. Pasalnya, keberadaan Ahmadiyah semakin meresahkan masyarakat sebab ajarannya sangat menyimpang dari Islam, seperti Ahmad Mirza Ghulam sebagai nabi terakhir.
“Ayat-ayat Alquran juga diacak-acak oleh mereka,” tegas Hasyim di sela Harlah NU ke-88 di Surabaya, Selasa (22/2).
Jika Ahmadiyah dibiarkan pemerintah menggantung seperti sekarang, Hasyim menilai akan terjadi kerawanan sosial. Karena itu, ia memberi dua opsi agar tak ada lagi kasus kekerasan yang dipicu penistaan agama. “Ahmadiyah harus mendeklarasikan diri jadi agama Ahmadiyah. Jika tak mau ya harus menjadi Islam sesungguhnya. Itu saja pilihannya,” kata Hasyim.
Di sisi lain, Hasyim tidak setuju jika pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Ia mengingatkan bahwa konteks pembubaran Ahmadiyah dengan FPI jelas sangat berbeda. Dalam kasus desakan pembubaran FPI, Hasyim menilai itu akibat ulah anggota FPI sehingga organisasinya tak bermasalah. “FPI jangan dibubarkan. Jika ada yang salah, yang ditangkap adalah orangnya bukan membubarkan FPI,” ujarnya.