REPUBLIKA.CO.ID, Temanggung--Bermula dari pesan singkat SMS, kabar itu kini menyebar ke seantero Temanggung. Isinya, penculik berkeliaran, dengan sasaran anak-anak. Terlebih lagi, yang semula hanya kabar kegiatan penculikan, kini berkembang dengan kabar ditemukannya mayat anak yang diduga korban penculikan dengan kondisi mengenaskan.
Mayat anak tersebut, kata kabar itu, ditemukan sudah tanpa mata dan jantung, karena telah diambil para penculik. Kabar ini ditambah lagi dengan munculnya berita baru, ada orang tua merasa kehilangan anaknya.
//Republika// yang mencoba menelusuri asal muasal kabar itu, mendapat kesimpulan, kabar meresahkan tersebut hanya kata orang. Setiap nara sumber yang berhasil ditemui mengatakan, kata Si A, kata Si B dan seterusnya. Artinya, isu penculikan yang sampai saat ini masih ramai menjadi pembicaraan ini hanyalah isu belaka.
Sejumlah warga mengaku menerima pesan melalui Short Message Service (SMS). Dalam pesan itu masyarakat diminta waspada dan menjaga anak-anak mereka dari penculik yang mengendarai mobil dengan nopol L 1857 GU.
Dalam pesan singkat tersebut juga disebutkan, anak yang diculik akan diambil mata dan jantungnya untuk tumbal bagi keselamatan korban lumpur Lapindo, serta melindungi keselamatan penduduk Jawa-Bali dari ancaman tindak kejahatan misitis. Di bawah pesan singkat itu tertera nama seorang perwira polisi di Kabupaten Purbalingga.
Untuk meredam keresahan masyarakat, terkait isu tersebut, Kapolres Temanggung, AKBP Anthony Agustinus Koylal mengatakan, Kasatreskrim AKP Andis Arfan Tofani telah melakukan pengecekan di sejumlah titik di mana kabar itu begitu santer dibicarakan masyarakat.’’ Kabar itu santer beredar di tengah masyarakat Desa Danupayan, Kecamatan Bulu, wilayah Kecamatan Kedu dan wilayah Kecamatan Parakan, ‘’ katanya.
Menurut Kasatreskrim Polres Temanggung AKP Andis Arfan Tofani, di wilayah itulah muncul kabar ditemukan mayat seorang anak tanpa mata dan jantung, kondisinya sangat mengenaskan, disebutkan pula ada orang tua yang mengaku kehilangan anaknya. "Laporan secara resmi kami belum terima, tetapi kami telah menerjunkan anggota untuk memeriksa lokasi. Hasilnya ternyata nihil. Tidak ada korban yag ditemukan, kabar itu kabar bohong," katanya
Andis meminta masyarakat tetap waspada, namun demikian, pihaknya berharap beredarnya isu tersebut lantas tidak membuat warga resah sehigga aktivitas terhenti.