Selasa 27 Jul 2010 00:16 WIB

Jalan Bandar Lampung Rusak Parah

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Jalan-jalan umum kota Bandar Lampung sudah beberapa bulan lalu hingga Senin (26/7), rusak parah. Warga dan pengendara mengeluh karena lubang jalan sering menyebabkan kemacetan dan kecelakaan.

Pemantauan Republika, Senin (26/7), kerusakan tidak saja terjadi pemukiman penduduk, tetapi jalan-jalan protokol dalam kota, yang sering dilewati walikota, gubernur, dan pejabat di Lampung, turut berlubang. Kondisi makin parah ketika hujan turun dan lubang badan jalan terendam air.

Banyak kendaraan khususnya kendaraan bermotor selalu terjebak lubang di badan jalan secara tiba-tiba. Seperti terlihat di persimpangan Jl Kotaraja, persimpangangan tugu Adipura, Jl Teuku Umar, dan Jl Pramuka. Sementara, jalan-jalan menuju pemukiman penduduk sudah tidak laik untuk dilalui kendaraan.

Menurut Ketua Komisi C DPRD Bandar Lampung, Benson Werta, Pemerintah Kota Bandar Lampung tidak memiliki perencanaan yang matang untuk mengatasi persoalan jalan kota hingga rusak parah. Menurut dia, dana APBD yang disediakan untuk infrastruktur jalan sebesar Rp 24 miliar tidak diketahui hasilnya.

"Jangankan bicara infrastruktur jalan, perencanaan infrastruktur jalan saja tidak jelas," ujarnya kepada wartawan. Menurut dia, seharusnya pemkot dapat menverifikasi jumlah jalan dan jembatan yang mendapat prioritas pembangunan, perbaikan, dan perawatan.

Anggaran Dinas PU Bina Marga Kota Bandar Lampung sebesar Rp 24 miliar untuk infrastruktur jalan dan jembatan di kota Bandar Lampung, sepertinya menguap. Hal ini terlihat hingga saat ini masih saja terlihat kerusakan jalan kota, sehingga membuat aktivitas warga dan kendaraan pribadi dan umum terganggu.

"Jalan kota ini selalu dilewati walikota dan gubernur, juga pejabat di daerah ini, tetapi, mereka tidak terketuk hatinya untuk memperbaiki segera sebelum ada jatuh korban kecelakaan," tutur Tanjung, warga Way Halim, Bandar Lampung.

Menurut Tanjung, walikota atau gubernur dan pejabat terkait, sepertinya ketika lewat di jalan rusak tutup mata atau tertidur sehingga mereka tidak mengetahui bahwa jalan kotanya rusak parah. "Aneh, kalau jalan yang dilewati sendiri rusak pejabat tersebut diam saja, tidak ada aksi," tuturnya kesal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement