REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengeluarkan kebijakan dengan memberikan keringanan pembayaran pajak bumi hingga 75 persen kepada para petani yang mengalami gagal panen akibat tanaman padinya diserang hama wereng di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Klaten, Sartiyasto, di Klaten, Jumat, mengatakan, kebijakan tersebut untuk mengurangi beban yang ditanggung para petani akibat tanaman padinya mengalami gagal panen. "Pemkab dalam hal ini, sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, yakni Kantor Pajak Pratama (KPP) di Klaten," kata Sartiyasto.
Menurut dia, pemkab telah menyatakan bahwa serangan hama wereng yang menimpa ribuan petani tersebut dikategorikan bencana. Sedikitnya ada sekitar 919 hektare tanaman padi di sejumlah kecamatan mengalami gagal penen. "Sehingga, pemkab untuk membantu para petani dengan mengurangi beban pajak bumi. Hal itu, tentunya diharapkan dapat meringankan mereka," katanya.
Mekanismenya, kata dia, akan melakukan verifikasi terhadap petani yang mengajukan keringanan tersebut. Hal itu, untuk menjaga agar kemudahan tersebut tidak dimanfaatkan oleh petani yang tidak mengalami gagal panen. "Keringanan pajak akan turun setelah dilakukan klarifikasi lapangan. Lahan puso dipastikan menerima keringanan dari pemerintah," katanya.
Ia menjelaskan, pendataan luas lahan yang mendapat keringanan pajak masih terus dilakukan. Pihaknya melibatkan pertugas dari kecamatan dan perangkat desa untuk mengecek lahan petani yang akan mendapatkan keringanan pajak.
Hama wereng batang coklat yang menyerang tanaman padi di Kabupaten Klaten, hingga pertengahan Juli 2010 ini, sudah mencapai sekitar 919 hektare yang mengalami puso.
Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Klaten, Wahyu Prasetyo, serangan hama wereng terhadap tanaman padi yang puso di Klaten, bulan ini meningkat hampir 50 persen dibanding akhir Mei 2010.
Tanaman padi yang puso mencapai 919 hektare, di wilayah lima kecamatan, yaitu Wonosari, Polanharjo, Delanggu, Juwiring, dan Tulung.