REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Jumlah pedagang kaki lima (PKL) yang menjual berbagai jenis komoditas mulai membanjiri trotoar di sejumlah ruas jalan di pusat Kota Bandung. Para PKL tersebut beroperasi sejak dua hari memasuki bulan puasa dan terus mengalami peningkatan.
’’Kami perkirakan jumlah PKL sampai sekarang mengalami kenaikan hingga 25 persen,’’ kata Ketua Asosiasi Pekerja dan Pedagang Kaki Lima (APPKL) Kota Bandung, Iwan Suhermawan, Rabu (18/8).
Dari hasil pantauan Republika para PKL ini banyak beroperasi di daerah pusat Kota Bandung, seperti di Jalan Otista, Dewi Sartika, Dalem Kaum, Kepatihan, Asia Afrika, Sudirman, dan sejumlah ruas jalan lainnya. Di Jalan Otista, yang terkenal dengan pusat perbelanjaan Pasar Baru, jumlah PKL membludak. Para PKL ini menggelar barang dagangannya di trotoar mulai dari ujung Jalan Otista bagian selatan sampai ujung utara, dekat Tegallega.
Para PKL ini umumnya menjual pakaian, tas, asesoris, dan kebutuhan lebaran lainnya. Selain itu tak sedikit PKL yang menjual makanan, minuman, dan barang dagangan lainnya. Mereka berdagang dengan menutup jalur pejalan kaki di trotoar. Bahkan para PKL ini tak segan-segan menutup trotoar dengan barang dagangannya sehingga pejalan kaki terpaksa mencari jalur ke tengah jalan untuk mencapai tujuan.
’’Sulit untuk bergerak, apalagi di depan Pasar Baru. Penuh sesak PKL,’’ keluh Ny Herawati (50 tahun), warga Jalan Lengkong, Kota Bandung.