Rabu 15 Sep 2010 09:34 WIB

Rumah Fatmawati Soekarno Kurang Dikenal Wisatawan

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU--Obyek wisata rumah Fatmawati Soekarno di Jalan Fatmawati Kota Bengkulu kurang dikenal wisatawan karena minimnya sosialisasi.

"Meskipun jumlah wisatawan pada Lebaran ini berjumlah ribuan orang berkunjung ke Bengkulu tetapi yang datang kesini hanya beberapa ratus orang saja," kata penjaga rumah Fatmawati Soekarno, Bayu, Selasa (14/9).

Bayu mengatakan, sejak dibuka pada H+3 dan H+4 jumlah wisatawan yang berkunjung hanya sekitar 100 orang. "Mereka ada yang datang dari Jakarta, Bali, dan Jawa Timur," katanya.

"Hanya beberapa rombongan yang datang ke sini padahal setahu saya pengunjung ke rumah pengasingan Soekarno di jalan Soekarno yang tidak jauh dari sini hingga ribuan orang," papar Bayu.

Pada hari biasa, Bayu mengatakan, rata-rata pengunjung obyek wisata tersebut yakni pelajar selain itu juga orang-orang dari luar Provinsi Bengkulu yang ingin mengetahui salah satu bukti sejarah di daerah ini. Ia menambahkan, setiap wisatawan yang berkunjung ke rumah Fatmawati tersebut tak lupa diberinya petunjuk menuju obyek wisata lain yang berada di Kota Bengkulu.

Bayu mengatakan, pengunjung biasanya banyak pada saat ada perayaan di Bengkulu seperti saat Seleksi Tilawatil Quran (STQ) dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Rumah Fatmawati merupakan obyek wisata yang menyimpan benda-benda peninggalan istri Presiden Republik Indonesia tersebut. Di dalamnya terdapat foto-foto Fatmawati dari kecil hingga menikah dengan Presiden Soekarno.

Selain itu dalam ruangan tersebut juga terdapat puisi buatan Fatmawati dan Presiden Sukarno yang terkenal dengan jiwa seninya. ''Puisi 'Sarinah' ini merupakan puisi yang dibuat Presiden Sukarno untuk Fatmawati," kata Bayu.

Fatmawati yang merupakan wanita keturunan Bengkulu tersebut dikaruniai lima orang anak ketika menikah dengan Presiden Sukarno. "Hanya Guruh dan Sukmawati yang sering berkunjung ke rumah ini," jelas Bayu.

Bayu mengharapkan agar peninggalan sejarah tersebut selalu dipelihara sehingga keberadaannya dapat disaksikan oleh generasi penerus mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement