REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Polda Sumatera Utara (Sumut) mengakui tingkat penyelidikan kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan, cukup tinnggi. Karena itu, meski sudah hampir sebulan, boleh dikatakan belum ada kemajuan signifikan yang diperoleh pihak polisi, walau sudah puluhan saksi dimintai keterangan.
“Pelaku menggunakan penutup kepala (helm) dan wajah serta memakai sarung tangan, hingga menyulitkan untuk dikenali,” jelas Kapoldasu, Irjen Oegroseno, Ahad, di Medan. Kendati demikian, kata Kapolda Sumut, pihaknya akan tetap terus menyelidiki lebih mendalam untuk membongkar sekaligus meringkus para pelakunya.
Menurut jenderal bintang dua ini, untuk mengungkapnya pihak kepolisian memanfaatkan teknologi informasi, seperti menyelidiki tekstur wajah yang didapat dari kamera pemantau (CCTV). “Hal ini menjadi tantangan lebih menggairahkan untuk mengungkapnya,” tegas Kapolda.
Kapolda menegaskan, meski banyak kendala untuk membongkar kasus itu, tapi penyelidikan tetap terus dilakukan. Namun apa yang sudah dikerjakan belum bisa ‘dibuka’ untuk dipublikasi. Pihak kepolisian, sebutnya, bekerja secara profesional tanpa paksaan seperti zaman dahulu dengan menghalalkan segala cara agar suatu kasus bisa terungkap.
Disinggung sejumlah orang yang dianggap terlibat dan kini masuk pantauan polisi, Kapolda mengakuinya. “Ada beberapa orang termasuk identitasnya sudah ‘dikantongi’ untuk dipantau dalam keterlibatan perampokan bersenjata api, khususnya di Bank CIMB,” jelasnya.Soal keterlibatan oknum TNI atau Polri dalam kasus tersebut, Kapolda belum berani memastikan hal tersebut.
Oegroseno juga tidak berani menghubungkan kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan dengan perampokan di kediaman David, Jalan Saijah, Medan yang dilakukan lima pelaku menggunakan senjata api (senpi) dan menguras ratusan juta rupiah. “Masih kita analisa dari sidik jari atau tanda lain yang ditinggalkan pelaku,” jelasnya.
Kapolda meminta masyarakat bersabar dengan pengungkapan kasus yang menggegerkan ini. Karena itu dia juga mengimbau agar masyarakat turut membantu, misalnya dengan memberikan informasi apa saja yang diduga terkait dengan kasus perampokan yang terbilang sadis tersebut.