Ahad 26 Sep 2010 02:09 WIB

Angin Kencang 'Sebul' Yogya Selama 25 Menit

Rep: Yulianingsih/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Angin kencang menyapu wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya pada Sabtu (25/9) pukul 14.10 WIB. Angin kencang yang terjadi hingga sekitar 25 menit tersebut menumbangkan puluhan baliho, spanduk dan puluhan pohon yang ada di tepi jalan dan depan rumah penduduk Yogyakarta. Bahkan seng-seng puluhan rumah di Yogya juga berterbangan. Akibat angin kencang itupun aliran listrik dari PLN di Yogyakarta terputus.

Di Jalan Imogiri Timur Giwangan Yogyakarta, beberapa baliho besar produk sepeda motor, papan nama rumah makan dan papan nama sebuah minimarket tumbang. Di Jalan Solo beberapa Baliho papan nama perumahan dan baliho lainnya juga tumbang. "Saya mau beli makanan keluar rumah, tiba-tiba angin kencang meniup dan terus menerus. Saya masuk rumah ternyuata dijalan-jalan spanduk pada berterbangan, baliho tumbang dan pohon melinjo ddi depan rumah juga tumbang," kata Ny Sri Maryati (34) warga Giwangan, Umbulharjo Yogyakarta.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahu secara pasti ada korban jiwa atau tidak akibat tiupan angin kencang tersebut. Namun dipastikan akibat aliran listrik mati banyak usaha di Kota Yogyakarta yang terhenti.

Menurut Kepala Badan metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Budi Waluyo, angin yang menyapu wilayah Yogyakarta tersebut berkekuatan 36 km/jam. "Angin itu bukan puting beliung tapi angin kencang saja. Angin ini gerakannya tak beraturan dan merupakan angin pergantian dari musim kemarau ke musim penghujan," terangnya.

Menurutnya, angin kencang yang menyapu Yogya itu merata dari Sleman hingga sebagian wilayah Bantul. Fenomena tersebt akan sering terjadi di Yogyakarta hingga memasuki musim penghujan pada pertengahan Oktober 2010 mendatang. "Kita belum memperoleh laporan adanya kerusakan, korban maupun kerugian akibat tiupan angin ini," ujar dia

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement