Kamis 30 Sep 2010 07:17 WIB

Suasana Tarakan Masih Mencekam, Warga Sulit Cari Makanan

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN--Sejumlah warga Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur mulai kesulitan mencari bahan makanan, akibat pedagang tidak berani membuka tokonya. Seorang Warga Jl Sawahlunto Ladang, Tarakan, Siti Rusmini (54) dihubungi dari Tanjung Selor, Rabu, mengungkapkan, hampir semua toko di Tarakan memilih tutup sejak Senin (27/09).

"Kalaupun ada warung kecil yang buka di sekitar rumah penduduk, kebanyakan stok makanan seperti telur, mie dan beras sudah habis diborong warga," ujarnya.

Ia mengatakan ada toko yang baru buka langsung memilih tutup karena diteriaki massa yang bergerombol di jalan-jalan raya. Penduduk pun akhirnya tidak berani keluar rumah karena banyak yang bergerombol di jalan membawa senjata tajam.

Akibat kesulitan mendapatkan bahan makanan itu warga terpaksa makan seadanya, sesuai bahan makanan yang tersedia di rumah. Selain perekonomian, aktivitas perbankan, perkantoran dan sekolah di Tarakan ikut lumpuh.

Salah seorang pegawai Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tarakan, Budi (35) menyebut, pada Rabu pagi (29/09) ia sempat memberanikan diri bersepeda motor untuk memantau keadaan, namun tak lama langsung kembali ke rumah melihat kerumunan massa masih banyak berkumpul dan bersenjata tajam. "Saya dari daerah Kampung Satu menuju Markoni langsung balik ke rumah. Di persimpangan daerah Markoni puluhan orang masih bergerombol bersenjata tajam dan situasinya benar-benar mencekam," ujarnya.

Ia sangat berharap, dalam dua hari hari ke depan situasi di Tarakan bisa kembali normal. Menurutnya, kebanyakan warga Tarakan sebenarnya sangat ingin ke luar dari Pulau Tarakan, namun untuk keluar rumah saja tidak berani. "Jalan-jalan utama di Tarakan banyak diblokir massa maupun aparat keamanan. Warga pun tidak berani menuju pelabuhan maupun bandara yang biasanya cukup ditempuh dalam waktu 5-10 menit berkendara motor," ujarnya.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement