REPUBLIKA.CO.ID,CINANGKA--Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda mendekati status level III atau 'siaga' dari II 'waspada', peningkatan itu dilihat dari jumlah vulkanik dalam (VA) yang jumlahnya mendekati angka 30. "Pada Rabu (3/11) kemarin jumlah vulkanik dalam sebanyak 20, angka ini meningkat hampir tiga kali lipat dari hari sebelumnya yang hanya enam saja," kata kepala Pos GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Kamis.
Dia menjelaskan, indikasi adanya peningkatan dari aktivitas gunung yang sedang berstatus 'waspada' ke level selanjutnya, di antaranya meningkatnya jumlah vulkanik dalam. "Peningkatan status dari II ke III bisa dilihat dari jumlah vulkanik dalam yang sudah mendekati angka 30," katanya menambahkan.
Sementara itu saat ini masih menurut Anton, berdasarkan data visual di GAK ketinggian asap mencapai sudah mencapai 1500 meter. "Karena angin kencang, asap yang membawa material debu dan partikel sampai ke seluruh wilayah yang ada di sekitar Cinangka seperti Cilegon," katanya menambahkan.
Terpisah, pengamat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang, Eko Widiantoro menjelaskan, kondisi kecepatan angin yang sangat tinggi di wilayah Banten dan Selat Sunda mengakibatkan partikel GAK menyebar ke sejumlah wilayah, termasuk ke Kota Serang. "Kondisi seperti ini akan terjadi selama dua atau tiga hari ke depan. Namun secara umum, kegiatan a GAK, tidak berdampak terhadap iklim yang terjadi seperti hujan atau kemarau," katanya.
Ada pun sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang yang panas selama dua hari ini, dikarenakan faktor terjadi penguapan air laut. "Memang untuk wilayah Pandeglang yang terbilang sejuk, jika dibandingkan dengan Cilegon, belakangan ini panas, walaupun cuaca mendung," katanya.
Hal tersebut kata Eko, dikarenakan tengah terjadi penguapan air laut. "Kalau itu mah biasa, kalau kita terasa panas, biasanya dalam waktu dekat ini akan turun hujan dengan intensitas lama," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika