Jumat 05 Nov 2010 13:35 WIB

Hujan Kerikil Mereda, Yogya Diguyur Hujan

Rep: indra wisnu/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA-–Nasib pengungsi Merapi memang kurang beruntung. Saat mereka berupaya berlari untuk evakuasi dari  bahaya letusan Merapi, hujan kerikil dan pasir mengiringi. Giliran ketika sampai di Kota Yogyakarta, hujan abu itu juga disertai air hujan.

Akibatnya, dalam sekejap, hujan abu yang tadinya berwarna keabuan mendadak berubah menjadi coklat. Jalan raya yang tadinya bermandikan pasir keabuan, berubah menjadi lumpur pekat kecoklatan. Suasana seperti ini terlihat di ruas Jalan Kaliurang maupun Jalan Magelang yang dinihari ini dilewati para pengungsi.

Seorang petugas SAR bernama Wahyu Setiawan mengaku, seluruh pengungsi diinstruksikan untuk berhati-hati dan tidak ngebut. ‘’Karena jalan yang sudah terkena air berubah menjadi lumpur yang licin. Kalau tidak hati-hati bisa terpeleset. Sudah ada beberapa kendaraan yang terjatuh,’’ jelasnya.

Sampai pukul 02.00, ribuan pengungsi yang semula mendiami barak di Harjobinangun, Pakem berangsur-angsur diungsikan ke tempat penampungan yang lebih aman di daerah Maguworhajo sekitar 25 km dari puncak Merapi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memperluas daerah bahaya dari 15 km menjadi 20 km.

Ratusan truk dan mobil pribadi, terus menyeruak mengangkut para pengungsi. Saking banyaknya, Jalan Raya Kaliurang yang semula dua arah menjadi satu arah dari utara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement