Sabtu 06 Nov 2010 05:21 WIB

Pengungsi Merapi Masuki Kampus UGM

Rep: Yulianingsih/ Red: Endro Yuwanto
Salah satu sudut gedung UGM.
Salah satu sudut gedung UGM.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Para pengungsi Gunung Merapi di Sleman juga memasuki kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sejak Jumat dinihari (5/11). Sebanyak 700-an pengungsi Merapi kini menempati beberapa pos pengungsian di wilayah kampus UGM. Mereka ditempatkan di gelanggang mahasiswa dan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH).

Ketua Disaster Early Response Unit (DERU) UGM Slamet Widiyanto, SSi, MSc mengatakan, pengungsi dari Stadion Maguwoharjo yang dipindahkan ke UGM sejak Jumat (5/11) dinihari pada pukul O2.30 WIB sebanyak 219 orang. Selanjutnya pukul 03.30 WIB dipindahkan sebanyak 295 orang. “Pengungsi langsung ditempatkan di gelanggang mahasiswa,” jelas Slamet.

Diakuinya, mayoritas pengungsi tersebut berasal dari Pakem, Harjobinangun, Turgo, dan Ngagklik Sleman.  Pemindahan para pengungsi itu dilakukan karena ada over kapasitas pengungsi di Stasion

Maguwoharjo.

Penanganan kebutuhan para pengungsi ini sepenuhnya ditangani oleh DERU UGM bekerjasama dengan relawan aktivis gelanggang, Unit Kesehatan Mahasiswa (Ukesma) dan lembaga intrakampus serta relawan mahasiswa. Bantuan berupa nasi bungkus, pakaian dalam, selimut, tikar, masker, dan air mineral pun disalurkan.

Direktur kemahasiswaan UGM Drs Haryanto, MSi menegaskan, UGM akan mempersiapkan beberapa beberapa pos pengungsian tambahan apabila jumlah pengungsi semakin bertambah. “Sementara ini kami siapkan tempat di Gelangang, PKKH, kalau tidak mencukupi akan disiapkan di lapangan tenis indoor,” katanya.

Menurut Haryanto, penempatan para pengungsi idealnya di dalam gedung atau ruangan tertutup untuk menghindari terkena abu debu vulkanik yang bisa menggangu saluran pernafasan terutama bagi anak-anak. “Kami mengimbau, PTN/PTS kampus untuk dibuka sebagai tempat pengungsian,” kata ketua paguyuban wakil rektor kemahasiswaan PTN/PTS Se-Indonesia ini.

Untuk membantu penanganan trauma para pengungsi, kata Haryanto, Fakultas Psikologi UGM telah mengirim tenaga empat relawan (4 R), terdiri para psikolog (R1), mahasiswa profesi (R2), dan mahasiswa psikologi yang dapat pembekalan (R3).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement