REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Sampai saat ini, di RSUP Dr Sardjito masih ada 29 pasien luka bakar yang dirawat dan hanya satu korban yang belum diketahui keluarganya.
''Di samping itu, yang masih mendapatkan perawatan nonluka bakar sebanyak 74 orang. Jadi seluruh pasien korban erupsi Merapi yang dirawat di RSUP Dr Sardjito masih 103 orang,'' kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Trisno Heru Nugroho, Senin (8/11).
Selanjutnya pasien yang meninggal di tempat kejadian dan dikirim ke RSUP dr Sardjito pada Senin (8/11) sebanyak enam orang yang terdiri dari lima orang ditemukan di Plumbon Cangkringan dan satu orang ditemukan di Glagahsari Cangkringan). Selain itu, ada tiga jenazah yang dari bangsal perawatan yaitu satu orang dari Instalasi Rawat Inap I, satu oang dari perawatan ICU, dan satu orang dari perawatan ICCU. Sehingga jumlah pasien yang meninggal di RSUP Dr Sardjito sampai Senin siang sebanyak 97 orang.
Selanjutnya Sekretaris Tim Kesehatan Penanggulangan Bencana DIY mengatakan, pasien korban merapi yang belum diketahui keluarganya tetap dirawat. ''Kalau nanti keadaannya sudah membaik dan sudah bisa diajak bicara mudah-mudahan segera bisa diketahui keluarganya,'' kata dia.
Hal senada juga dikemukakan Asisten Sekretaris II Pemerintah Kabupaten Sleman dr Sunartono. Dia mengatakan, sampai saat ini masih difokuskan pada tahap pelayanan evakuasi dan para pengungsi maupun pasien korban erupsi. ''Kami berupaya supaya mereka merasa nyaman. Kalaupun ada pengungsi atau pun pasien yang terpisah dari keluarganya yang penting mereka merasa nyaman dulu, sambil pelan-pelan dicarikan keluarganya,''tutur dia pada Republika.