REPUBLIKA.CO.ID,CINANGKA--Kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, pada Rabu (10/11) jumlahnya mencapai 831, angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan hari sebelumnya hanya 675 kali. "Memang, kalau dibanding hari Selasa, jumlah kegempaannya lebih besar dari Hari Rabu, kemarin," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Kamis.
Dia menjelaskan, jumlah kegempaan yang melebihi angka 800 itu adalah hal yang biasa, karena pada hari sebelumnya jumlah kegempaan yang sama pernah terjadi. "Sejak ditetapkannya level II atau 'waspada' GAK pada tanggal 31 Oktober 2009 lalu, dan sempat aktif normal atau level I beberapa bulan lamanya, kegempaan GAK juga pernah capai angka 800 kali," katanya.
Menurut Anton, jumlah kegempaan yang mendadak tinggi dari angka 600 menjadi 800 katanya, merupakan fenomena kegempaan biasa. "Masih normal, layaknya gunung berapi yang sedang berada pada level waspada," katanya.
Secara rinci, jumlah kegempaan di GAK dari 831 kali, terjadi vulkanik dalam (VA) 47 kali, vulkanik dangkal (VB) 229, letusan 58 kali, tremor 203, hembusan 294. Sedangkan pada Selasa (9/11), dari total kegempaan 675 kali, untuk VA 36, VB 168, hembusan 255 kali, tremor 157 kali. "Kalau untuk ketinggian asap dengan warna kelabu dan hitam menggumpal sekitar 300 meter," katanya.