REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Ratusan sapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah diungsikan menyusul terjadinya erupsi Gunung Merapi. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali Dwi Priatmoko, di Boyolali, Kamis, menjelaskan, sekitar 764 sapi dan puluhan kambing milik warga korban Merapi telah diungsikan.
Menurut Dwi Priatmoko, hewan ternak tersebut dititipkan di 34 tempat yang tersebar di wilayah Boyolali.
Meskipun bencana Merapi berpengaruh terhadap hasil produksi susu di Boyolali, menurut dia, jumlahnya tidak terlalu berarti. Turunnya produksi itu hanya ketika pengungsian, karena ternak stres. Namun, setelah di penampungan dan sapi disuntik vitamin serta anti stres, produksi susu kembali normal, "Boyolali menghasilkan sekitar 120 ton susu per hari. pascaletusan menurun menjadi 115 ton," katanya.
Menurut dia, dari jumlah sapi sebanyak tersebut tidak semuanya merupakan tipe perah. Hewan ternak tersebut kini ditampung di Pasar Hewan Sunggingan, Kandang Hewan Provinsi di Boyolali, wilayah Winong Boyolali kota, dan Pusporenggo (Musuk).
Menurut Dwi, tapi ada sejumlah warga telah menjual sapinya dengan harga murah. "Padahal, pemerintah telah menyediakan anggaran untuk membeli sapi warga sesuai harga pasar," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah telah menyediakan dana untuk pembelian sapi korban Merapi sebesar Rp100 miliar untuk empat kabupaten, yakni Magelang, Sleman, Klaten dan Boyolali. Namun, kata dia, untuk mencairkan dana tersebut harus melalui prosedur, dan dinas peternakan empat kabupaten sedang membahas mekanismenya.
Pihaknya saat ini sedang merumuskan dana talangan untuk evakuasi ratusan hewan ternak di tiga kecamatan, yakni Selo, Cepogo, dan Musuk, yang ditinggalkan warganya mengungsi. "Kami sedang membahas masalah itu, karena warga Boyolali, mayoritas tidak mau menjual ternaknya," katanya.