Sabtu 13 Nov 2010 04:42 WIB

Demonstran Terobos Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Sekitar sepuluh orang yang mengatasnamakan diri dari Front Solidaritas Buruh Transport Kota Semarang, Jumat, nekad menerobos rapat paripurna DPRD setempat yang dihadiri Wali Kota Semarang, Soemarmo.

Saat rapat paripurna DPRD Semarang tengah berlangsung, puluhan demonstrans diam-diam masuk ruangan dan mereka mengambil tempat duduk di belakang ruangan.

Begitu menempati tempat duduk, mereka tidak membuat keributan dan menyimak pidato Wali Kota yang memberikan jawaban Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD setempat terhadap Raperda RPJMD Kota Semarang 2010-2015. Namun pada saat Ketua DPRD Kota Semarang, Rudi Nurrahmat menghentikan sementara rapat paripurna untuk menentukan struktur panitia khusus (pansus) Raperda RPJMD Kota Semarang, para demonstran  langsung menuju ke bagian depan meja tempat Wali Kota dan Ketua DPRD Semarang berada.

Sekitar enam orang demonstran langsung berjejer sembari membentangkan masing-masing poster bertuliskan aspirasi yang mereka bawa.

Sejumlah aspirasi tersebut di antaranya bertuliskan "Optimalkan Terminal Mangkang", "Brangus Habis Mafia Trayek", "Kemana Anggaran Optimalisasi Terminal Mangkang", dan "Tolak RPJMD 2010-2015", serta poster yang bertuliskan "Tegakkan SK Wali Kota".

Tidak ada orasi dan teriakan, mereka hanya menunjukkan poster bertuliskan aspirasi dan setelah sejumlah wartawan memotret aksi tersebut, para demonstran pun keluar ruangan.

Wali Kota Semarang, Soemarmo, dan Ketua DPRD Kota Semarang, Rudi Nurrahmat, serta seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan para anggota dewan hanya terdiam dan tidak memberikan komentar. Ada sebagian yang terkaget-kaget dengan ulah tersebut dan mempertanyakan penjagaan ruang paripurna sehingga demonstran bisa masuk ruangan.

"Akibat optimalisasi Terminal Mangkang tidak berjalan, kami para buruh transportasi menanggung kerugian. Pendapatan kami berkurang dan kemacetan lalu lintas juga semakin bertambah," kata Koordinator Front Solidaritas Buruh Transport Kota Semarang, Prabowo Luh Santoso.

Usai kejadian tersebut, sejumlah satuan polisi pamong praja (satpol PP) setempat langsung berjaga-jaga di depan pintu masuk rapat paripurna.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement