REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan bahwa kontrak politiknya dengan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf hanya berlaku selama lima tahun. "Kontrak saya dengan Gus Ipul (Saifullah) hanya lima tahun. Saya memutuskan berhenti atau terus bersama Gus Ipul, satu tahun sebelum masa jabatan saya habis," kata Gubernur di Surabaya, Selasa.
Sejauh ini, Soekarwo merasa cocok berpasangan dengan Gus Ipul. "Ada sesuatu yang saya tidak bisa, tapi beliau bisa," kata Gubernur di depan para pemimpin media massa di Jatim itu.
Oleh sebab itu, banyak kalangan masyarakat yang menilai duet Soekarwo-Saifullah dalam memimpin Jatim periode 2009-2014 hingga saat ini berjalan harmonis. Soekarwo mengibaratkan dia bersama Gus Ipul membuka warung bersama. "Biarkan saya yang bertugas sebagai juru masak. Wagub yang tampil di depan," tuturnya.
Ia pun tak merasa popularitasnya kalah dibandingkan wakilnya. "Beliau masih muda, sehingga bisa berkeliling ke mana-mana. Sementara saya yang jaga kantor," kata Gubernur.
Soekarwo menambahkan bahwa selama ini selalu memberdayakan Wagub dalam setiap pengambilan kebijakan. "Kalau urusan angka-angka biasanya memang saya. Tapi yang lobi-lobi rekanan, tugas Gus Ipul," ucapnya.
Selama ini, Gus Ipul mendapatkan kepercayaan dari Soekarwo untuk menangani proyek air bersih Umbulan, pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS), dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal).
Ia selalu berpikiran positif kepada siapa saja, termasuk terhadap Gus Ipul. "Anggap saja jalan di depan kami lurus dan tidak ada tikungan," ucapnya.
Terkait kontrak politik yang hanya berlaku selama lima tahun, Soekarwo beralasan untuk menghindari kekhawatiran kehilangan popularitas di tengah kejenuhan masyarakat akan politik. Dalam pertemuan dengan para pemimpin media di Jatim, Soekarwo tidak didampingi Gus Ipul yang sedang ada kegiatan di Rembang, Jawa Tengah.