Kamis 18 Nov 2010 02:52 WIB

Merapi Mereda, Pengungsi Idul Adha di Kampung Halaman

Rep: bowo/ Red: irf
Pengungsi Merapi shalat Idul Adha bersama Sultan Hamengkubuwono X
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Pengungsi Merapi shalat Idul Adha bersama Sultan Hamengkubuwono X

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Aktivitas vulkanis Gunung Merapi yang berangsur menurun membuat sebagian warga pengungsi tak merasa khawatir untuk melaksanakan shalat Idul Adha di masjid atau mushala yang ada dusun dan desa mereka. Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (17/11) pagi, sejumlah pengungsi memilih melaksanakan shalat Ied di kampung halaman mereka yang ada di lereng Gunung Merapi di wilayah Kebupaten Magelang.

Di antaranya di Desa Wonolelo dan Dusun Wonogiri Lor, Desa Kapuhan, Kecamatan Sawangan serta Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun. Di Desa Wonogiri Lor warga melaksaakan shalat Ied di Masjid Jamik. Sebelumnya, warga desa ini harus mengungsi hingga ke Kota Magelang dan Mertoyudan. Namun karena ektivitas vulanis Merapi yang berangsur menurun membuat warga berani melaksanakan shalat ied di lingkungan pemukiman mereka.

Menurut Sholeh (30), salah seorang warga, meski dalam kondisi masjid yang belum bersih dari sisa abu vulkanis, shalat Ied tetap dilaksanakan dengan khusyuk. Salat ini diikuti tak kurang dari 50 warga yang sebenarnya masih tinggal di pengungsian. Ia juga menambahkan, keinginan untuk melaksanakan shalat Ied di lingkungan desa asal mereka banyak dipengaruhi oleh kabar menurunnya aktivitas vulkanis Gunung Merapi. “Katanya bahaya Merapi sudah berangsur menurun, jadi kami tak mencemaskan,” imbuhnya.

Sementara itu, warga desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun melaksanakan shalat Ied di masjid Al Ma'arif. Warga di desa inipun juga khusyuk mengikuti shalat ied yang drangkai dengan hajat kenduri warga ini. Kenduri ini dihelat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah menyelamatkan warga Desa Ngargosoko dari bahaya erupsi Merapi dengan memanjatkan doa. “Selain memang telah menjadi tradisi, penting kami ungkapkan rasa syukur ini,” ujar Rokhim (22) salah seorang warga.

Sebagian besar mengungsi ke sejumlah penampungan di Kecamatan Muntilan dan Kota Magelang karena letusan intensif Merapi beberapa waktu terakhir ditandai semburan awan panas, luncuran lava pijar, dan hujan abu vulkanik. Sementara itu, shalat Idul Adha di pengungsian Gudang Bulog 501, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang ini sedikitnya diikuti oleh 2.000-an pengungsi yang berasal dari kecamatan Srumbung, Muntilan dan Dukun.

Usai melakukan shalat Idul Adha, di penampungan pengungsi ini juga dilakukan penyembelihan hewan qurban. Menurut koordinator pengungsi di penampungan ini, Juwandi, daging hewan qurban ini tak langsung dibagikan kepada para pengungsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement