REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Pengungsi bencana letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang tempat tinggalnya berada di daerah aman akan segera dipulangkan.
"Keputusan memulangkan meereka menyusul adanya rekomendasi dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang menurunkan daerah bahaya di barat Kali Boyong menjadi 10 kilometer dari puncak Merapi,"kata Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu di Stadion Maguwoharjo, Jumat.
Menurut dia pengungsi yang berasal dari daerah yang tidak masuk daerah rawan bencana letusan Merapi seperti Kecamatan Pakem dan Turi akan segera dipulangkan, karena saat ini jarak bahaya tidak lagi 15 kilometer untuk wilayah tersebut tetapi turun menjadi 10 kilometer.
Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Cangkringan atau wilayah timur rekomendasi dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) juga turun dari jarak bahaya 20 kilometer menjadi 15 kilometer.
"Karena jarak bahaya masih 15 kilometer dan sebagian besar rumah pengungsi di Kecamatan Cangkringan ini rusak maka pengungsi dari kecamatan ini belum akan dipulangkan," katanya.
Ia mengatakan, diperkirakan jumlah pengungsi yang akan dipulangkan ini jumlahnya mencapai 50 persen dari total pengungsi yang ada saat ini.
"Kemungkinan pengungsi yang akan dipulangkan yakni yang berasal dari Kecamatan Turi dan Pakem ini akan mencapai 50 persen lebih," katanya.
Yuni mengatakan, untuk mekanisme pengembalian warga pengungsi ini ke wilayah masing-masing saat ini masih dalam pembahasan. "Para pengungsi ini kan menyebar di sejumlah barak pengungsian, selain di Stadion Maguwoharjo, untuk itu akan segera dilakukan pendataan dan mereka yang berasal dari daerah aman akan dipulangkan," katanya.