REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Komisi VIII DPR RI memperingatkan Pemerintah Kabupaten (pemkab) Magelang untuk segera memperbaiki kerusakan infrastruktur pengendali lahar dingin di wilayahnya. Hal ini menyusul kian banyaknya pengungsi yang mulai kembali ke rumah masing- masing, sejak radius bahaya erupsi Merapi kembali diperkecil.
Katua Komisi V III, H Abdul Kadir Karding mengatakan, banyaknya titik kerusakan tanggul sungai --akibat tingginya volume lahar dingin yang masih terus turun di sejumlah sungai yang berhulu di Puncak Gunung Merapi-- membuat warga yang telah pulang kembali ke pemukiman mereka bakal menghadapi ancaman baru.
Yakni luapan atau banjir lahar dingin yang sewaktu- waktu bisa menyapu pemukiman warga. "Kalaupun bukan perbaikan permanen, setidaknya Pemkab segera memperbaiki secara darurat agar jika terjadi banjir lahar dingin tidak meluap ke pemukiman," tegas Karding saat dikonfirmasi per telepon, Ahad (21/11).
Menurutnya, dampak erupsi Gunung Merapi beberapa waktu lalu tak hanya melumpuhkan aktivitas perekonomian warga. Namun juga merusakkan sejumlah infrastruktur desa, seperti jembatan, jalan, pintu- pintu air irigasi serta tanggul aliran sungai yang ada di wilayah Kabupaten Magelang.
Ia mencontohkan kerusakan infrastruktur yang kembali mengancam keselamatan jiwa warga adalah jebolnya tanggul Kali Putih di wilayah Dusun Jengglik, Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung. Sehingga aliran banjir lahar dingin Merapi sangat mengancam pemukiman warga yang ada di desa ini.
Pasalnya, tanggul yang jebol ini tepat mengarah ke pemukiman warga. Sementara banjir lahar dingin yang terjadi beberapa saat pascaletusan Merapi membuat sungai sudah dipenuhi material batu dan pasir sisa erupsi. "Jika banjir lahar dingin kembali terjadi, dikhawatirkan bisa menyapu pemukiman warga," imbuh politisi PKB ini.
Powered by Telkomsel BlackBerry?