Rabu 24 Nov 2010 04:29 WIB

Alat Pantau Kegempaan Anak Krakatau Tak Berfungsi

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, CINANGKA--Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau kesulitan untuk mengetahui jumlah kegempaan yang terjadi di gunung itu karena kerusakan di panel surya yang selama ini memasok sumber

listrik untuk Sismometer atau alat menangkap getaran gempa. "Sejak kemarin (Senin, 22/11), solar panel (panel surya) yang merupakan rangkaian dari Sismometer atau alat menangkap gempa GAK tidak berfugsi," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Selasa.

Dia menjelaskan, panel surya itu yang ada di sekitar Gunung Anak Krakatau itu tidak berfungsi karena tertutup debu vulkanik yang disemburkan Gunung Anak Krakatau. Gunung itu sudah melakukan aktivitas kegempaan pada level II atau 'waspada'. "Jarak Solar Panel dari lokasi gempa itu sekitar 200 sampai 300 meter, dan selama status GAK naik dari 'aktif normal' ke 'waspada', sejak tanggal 28 Oktober lalu, debu vulkanik yang menutup Solar Panel semakin tebal, sehingga tidak bisa menyerap sinar matahari, dan akhirnya berfungsi mensuplai listrik untuk alat itu," katanya menambahkan.

Solar panel katanya, bisa kembali berfungsi jika sudah bersih dari debu, sementara pihaknya tidak bisa mendekat dan melakukan pembersihan terhadap alat yang memiliki panjang satu meter dan lebar setengah meter tersebut. "Kami tidak bisa kesana, karena material vulkanik yang keluar dari perut GAK bersuhu capai 800 derajat, satu-satunya agar alat itu berfungsi, jika tersiram air hujan. Jadi kami berharap hujan turun dan membersihkan debu dari Solar Panel sehingga alat itu nantinya dapat berfungsi kembali," katanya menambahkan.

Masih menurut Anton, tidak berfungsinya Solar Panel itu membuat dirinya kesulitan untuk melihat jumlah kegempaan yang terjadi pada GAK. "Kami tentunya berharap hujan turun dan membersihkan debu, sehingga kegempaan GAK dapat terpantau kembali," katanya.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement