REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Tindak penyiksaan kembali menimpa seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu. Kali ini, penyiksaan dialami oleh Jenah (25 tahun), warga Blok Kebuyut, Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.
Jenah mengalami penyiksaan fisik hebat oleh majikannya, Aiman Abed, saat bekerja di Yordania. Bahkan, daun telinganya nyaris putus akibat hantaman batang kabel. Tak hanya itu, gaji selama 16 bulan yang menjadi haknya juga tidak dibayar oleh sang majikan.
Jenah mengatakan, pertama kali berangkat ke Yordania pada April 2008 lalu. Penyiksaan yang dialaminya itu mulai terjadi saat memasuki bulan ketiga.
Menurut Jenah, penyiksaan tersebut dialaminya hampir setiap hari. Tak hanya oleh sang majikan, namun penyiksaan juga dilakukan anak-anak majikan. Setiap kesalahan kecil yang dibuatnya, pasti akan langsung berbuah penyiksaan.
‘’Tangan saya pernah disetrika karena tidak bisa membersihkan AC (air conditioner),’’ kata Jenah, saat ditemui di rumahnya, Senin (29/11).
Karena tak tahan dengan penyiksaan itu, Jenah pun melarikan diri ke KBRI di Yordania. Dia pun ditampung dan mendapat perawatan di KBRI hingga luka-lukanya membaik. Dia kini bisa pulang ke rumahnya pada Oktober 2010 lalu.
Paman Jenah, Darosin (43 tahun), mengungkapkan, Jenah berangkat menjadi TKW ke Yordania melalui jasa PT Sinar Berlian Mandiri. Namun anehnya, saat kabur dan ditampung di KBRI, Jenah malah tercatat pada perusahaan lain, yakni PT Putra Banten Mandiri. ‘’Kami sudah mengkonfirmasi soal perbedaan nama perusahaan yang memberangkatkan Jenah, tapi tidak ada jawaban,’’ kata Darosin.
Sementara itu, sponsor yang memberangkatkan Jenah ke Yordania, Ahmad Fauzi, mengaku telah berupaya memperjuangkan hak-hak Jenah selama bekerja. Selain itu, pihaknya juga sedang mengupayakan asuransi bagi Jenah.