Selasa 30 Nov 2010 18:53 WIB

86 Keluarga Merapi di Boyolali Siap Transmigrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Sebanyak 86 keluarga lereng Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sudah siap mengikuti program transmigrasi. "Ada 86 keluarga Merapi di Boyolali, sudah diseleksi dan siap diberangkatkan mengikuti transmigrasi," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos) Pemerintah Kabupaten Boyolali, Sugianto, di Boyolali, Selasa.

Namun, katanya, warga Boyolali yang terkena dampak bencana Gunung Merapi tersebut mengharapkan ditempatkan di wilayah Pulau Sumatera. Ia mengatakan, mereka berasal dari Kecamatan Selo sebanyak lima keluarga, Cepogo (11), Ampel (27), dan Musuk (43).

Ia mengharapkan, warga berasal dari daerah bencana Merapi tersebut mengikuti program transmigrasi umum sehingga diprioritaskan oleh pemerintah pusat. "Namun, kami sudah sampaikan ke pusat atau Dirjen Transmigrasi," katanya.

Pascaletusan Gunung Merapi, katanya, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada warga lereng Merapi di Desa Tlogolele yang jarak pemukimannya hanya sekitar 3,5 kilometer dari puncak gunung berapi di perbatasan Jateng dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu. "Kami sosialisasikan kepada masyarakat setempat agar secara sukarela mengikuti salah satu solusi program pemerintah yakni transmigrasi itu," katanya.

Pada November 2010, katanya, pihaknya juga sudah memberangkatkan sebanyak 12 keluarga berasal dari lereng Merapi di Boyolali yang mengikuti transmigrasi umum ke lokasi Ketapang, Kalimantan Barat. "Sebanyak 12 keluarga berasal dari Boyolali ikut transmigrasi umum ke Kalbar. Mereka diberangkatkan dengan transmigran lainnya melalui Provinsi Jawa Tengah," katanya.

Jumlah keluarga berasal dari Boyolali yang mengikuti program transmigrasi dan sudah diberangkatkan selama 2010 sebanyak 60 keluarga. Di antara 60 keluarga tersebut, kata dia, sebanyak 30 keluarga mengikuti program transmigrasi umum ke Ketapang dan Sampit di Kalimantan Barat, sedangkan 30 keluarga lainnya ikut transmigrasi swakarsa mandiri (TSM). "Sebanyak 60 transmigran itu, 37 keluarga di antaranya, permukimannya terkena dampak bencana erupsi Gunung Merapi," katanya.

Disnakertransos setempat hingga saat ini terus melakukan sosialisasi kepada warga lereng Merapi agar mereka secara sukarela mendaftar program transmigrasi umun. Mereka, katanya, mendapatkan jatah hidup selama enam bulan, lahan pertanian sekitar dua hektare atau tergantung lokasinya, bibit, dan uang saku atau transpor. "Calon transmigran diseleksi, termasuk cek kesehatannya, dan dilatih keterampilannya sebelum mereka diberangkatkan di lokasi transmigrasi," kata Sugianto.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement