REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Aktivitas kegempaan Gunung Merapi semakin menunjukkan penurunan. Pantauan Badan Geologi Kementerian Energi dan sumber Daya Mineral, Selasa (30/11) pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB, hanya mencatat gempa multiphase (MP) empat kali. Selain itu, berdasarkan pengamatan dua hari terakhir, gempa vulkanik dan tremor juga tidak terjadi.
Menurunnya aktivitas gempa MP diamati di kubah lava Merapi. Sebelumnya tercatat 44 kali pada Senin (29/11) dan 40 kali pada Minggu (28/11). Demikian pula dengan awan panas yang sejak beberapa hari ini tidak mengancam. Hanya asap solfatara yang teramati berwarna putih tipis bertekanan lemah dengan ketinggian 800 meter condong ke arah barat.
Meski demikian, berdasarkan analisa seismik, hujan mulai terjadi di Plawangan dan Deles pada pukul 10.05 WIBs ampai 11.00 WIB. Secara umum, endapan lahar pun teramati di semua sungai yang berhulu di Puncak Gunung Merapi dari arah tenggara, selatan, barat daya, barat, hingga barat laut, meliputi Kali Woro, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Tringsing, dan Apu.