Rabu 01 Dec 2010 22:45 WIB

Endapan Gunung Merapi di Kali Code Kembali Dikeruk

Rep: Rosyid Nurul Hakim/ Red: Budi Raharjo
Kali Code saat melupar dua hari lalu
Foto: Yulianingsih/Republika
Kali Code saat melupar dua hari lalu

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Sejumlah 260 personel TNI dikerahkan untuk mengeruk endapan pasir di sisi barat Kali Code, di daerah Jogoyudan, Kota Yogyakarta. Mereka juga mengisi karung plastik dengan pasir tersebut untuk membuat tanggul-tanggul.

"Pemasangan benteng agar air tidak masuk ke rumah-rumah," ujar Danrem 072 Pamungkas, Kolonel Kavaleri Sumedy, Rabu (1/12).

Selain membuat perlindungan agar air tidak kembali masuk ke rumah warga, mereka juga melakukan pembersihan rumah yang terkena banjir lahar dingin. Rumah-rumah ini perlu dibersihkan dari pasir, dan dinormalkan kembali saluran sanitasinya. "WC-nya pasti mampet," kata Sumedy.

Selain itu, di sisi timur Kali Code, tepatnya di Jalan Dewa Nyoman Oka, Dinas Pekerjaan Umum DI Yogyakarta melakukan pemasangan bronjong pada bagian yang amblas. Tampak sekitar 3 meter bagian trotoar longsor.

Pemasangan bronjong juga dilakukan pada beberapa bagian lain di bibir sungai sebelah timur di daerah Kotabaru. "Terutama yang terkena tembakan aliran arus sungai," kata Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Eko Suryo.

Bronjong adalah anyaman besi berukuran 3x1,5x0,5 meter, yang kemudian diisi batu-batu. Bronjong ini bisa menggantikan fungsi karung-karung plastik dan jauh lebih kuat. Alat ini juga bisa mencegah terjadinya longsor lain di sisi Jalan I Dewa Nyoman Oka.

Lebih lanjut Eko mengatakan, untuk lebih mengefektifan pekerjaan pengerukan pasir. Pihaknya mendatangkan satu buah alat berat. Dengan alat berat ini 5 buah jembatan lingkungan dirobohkan. Karena jika ada material yang tersangkut di jembatan itu, air justru mengalir ke rumah warga. Dari sisi prasarana, berdasarkan data yang dikumpulkan, sebanyak 41 MCK umum rusak dansaluran hujan yang tergenang sebanyak 28 titik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement