Jumat 03 Dec 2010 02:33 WIB

Sebanyak 7.000 Koperasi di Jabar tak Aktif

Rep: C26/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Sekitar 7.000 koperasi di Jawa Barat mati suri alias tidak aktif. Koperasi-koperasi itu kebanyakan sudah bangkrut dan gulung tikar. Sementara pengurusnya masih berhutang dan tidak bertanggung jawab terhadap matinya koperasi mereka.

Jumlah itu setara dengan 30 persen dari seluruh koperasi di Jawa Barat yang sebanyak 23.000. Kebanyakan koperasi-koperasi itu merupakan sektor pertanian. "Koperasi pertanian sekitar 50 persen," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat, Wawan Hernawan kepada Republika, Kamis (2/12).

Dengan begitu, koperasi tidak aktif untuk sektor pertanian saja sekitar 3.500 buah. Koperasi-koperasi yang sudah kolaps itu hampir merata di Jawa Barat. Namun, di daerah-daerah pertanian rata-rata lebih tinggi. Di antaranya seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Cirebon.

Menurut Wawan, banyaknya koperasi kolaps di sektor pertanian itu karena sedari awal koperasi-koperasi itu memang tidak serius. Ketidakseriusan itu ditandai dengan awal pendiriannya yang dadakan dan disesuaikan dengan program KUT. "Dulu kan kebijakannya memang untuk koperasi pertanian," jelasnya.

Kebanyakan koperasi itu berdiri antara tahun 1997, 1998, dan 1999. Pengurus koperasi waktu itu juga tidak hanya masyarakat yang kurang mampu, sehingga pemberdayaannya tidak menyentuh rakyat miskin. "Dulu pengurusnya berdasi," ujarnya. Selain itu, pengurusannya juga tidak ketat, seperti diajukan hari ini dan izinnya juga keluar hari ini.

Sebenarnya untuk menyelesaikan masalah itu bisa dengan melakukan penekanan. Penekanan tersebut bisa berupa desakan agar pengurus-pengurus koperasi yang sudah kolaps itu bisa mengaktifkan kembali. "Tapi masalahnya, siapa yang mau ditekan, wong mereka sudah kabur dan punya hutang," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement