Sabtu 04 Dec 2010 03:13 WIB

Pemkot Yogyakarta Kaji Relokasi Warga Bantaran Code

Rep: Yulianingsih/ Red: Budi Raharjo
Banjir lahar dingin Gunung Merapi di Kali Code
Foto: Indra Wisnu/Republika
Banjir lahar dingin Gunung Merapi di Kali Code

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta saat ini tengah mengkaji kemungkinan relokasi warga bantaran Kali Code dari bencana banjir lahar dingin Gunung Merapi. Relokasi itupun membutuhkan kajian dan pemikiran yang mendalam dan sosialisasi ke banyak pihak sebagai salah satu solusi.

"Relokasi membutuhkan kajian yang mendalam. Tetapi yang jelas saya ingin warga di Bantaran Code memperoleh jaminan keamanan dari bencana banjir lahar ini," terang Wakil Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, di Balaikota Yogyakarta, Jumat (3/12).

Menurutnya, permasalahan relokasi merupakan hal yang sensitif. Apalagi masyarakat yang hidup di bantaran Kali Code sangat banyak sehingga hal tersebut dikhawatirkan meresahkan warga. Karenanya saat ini pihaknya akan melakukan kajian terhadap hal tersebut lebih mendalam.

Diakuinya, penanganan darurat Kali Code dari banjir lahar dingin saat ini dilakukan dengan pengerukan sedimen kali melalui alat berat, pembuatan bronjong untuk talud yang ambrol, kerja bhakti massal pembersihan lingkungan bantaran kali pasca kiriman banjir dan penambahan ketinggian talud dengan karung-karung pasir.

Wacana relokasi warga bantaran Kali Code ini diusulkan oleh Komandan Kodim 0734 Yogyakarta Arudji Anwar. Menurut Arudji, relokasi penting dilakukan untuk para warga bantaran Kali Code terutama di wilayah-wilayah yang sangat rendah. Itu penting agar, untuk lebih memberikan keamanan dan keselataman bagi warga bantaran Code.

"Ancaman banjir lahar dingin ini akan berlangsung lama karena material di Kali Boyong (hulu Kali Code) masoh sangat banyak. Jadi kalau masyarakat di relokasi, konsentrasi kita tinggal bagaimana menangani Code dan tidak khawatir lagi pada keselamatan warga," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement