REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Jalur utama Magelang-Yogyakarta, Rabu, tertutup material lahar dingin Merapi berupa pasir dan batu luapan banjir lahar dingin susulan Sungai Putih sehingga jalan raya tersebut ditutup untuk semua jenis kendaraan.

Berdasarkan pantauan di Magelang, hingga berita ini diturunkan petugas dari Dinas Pekerjaan Umum masih masih membersihkan material yang menutup jalan dengan menggunakan tiga alat berat. Seorang warga Prebutan, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Muji, mengatakan, banjir lahar meluap ke jalan raya sekitar pukul 16.00 WIB .

"Banjir lahar di Sungai Putih kali ini lebih besar dibandingkan dengan banjir pada Minggu (5/12) yang juga meluap ke jalan raya," katanya. Ia mengatakan, pembersihan material mungkin bisa berlangsung lama karena ketebalan material mencapai 50 centimeter hingga satu meter dengan panjang mencapai 250 meter.

Ia mengatakan, luapan material banjir lahar dingin itu tidak hanya menutup di bagian atas jembatan Sungai Putih tetapi hampir sepanjang jalan di wilayah Dusun Prebutan dan Dusun Gempol, Desa Jumoyo. Seorang warga Gempol, Sumarno yang mengungsi di rumah saudaranya di Dusun Prebutan mengatakan, banjir lahar cukup besar sehingga semua warga Gempol mengungsi.

"Kebanyakan mereka mengungsi ke Balai Desa Jumoyo, tetapi kami sekeluarga memilih menungsi ke tempat saudara," katanya. Ia mengaku mengungsi sebelum lahar dingin meluap ke jalan raya.

Hingga saat ini, katanya, dirinya bersama keluarga tertahan di rumah saudaranya karena ingin pulang menyeberang jembatan dilarang oleh petugas karena sedang ada pembersihan material. "Kami belum tahu kondisi rumah, apakah kemasukan lahar dingin atau tidak karena sebelum meluap kami telah mengungsi," katanya.

Ditutupnya jalur utama Magelang-Yogyakarta, arus lalu lintas menuju ke Yogyakarta dialihkan melalui Muntilan-Kulonprogo. Banjir lahar kali ini juga terjadi di Sungai Pabelan yang mengakibatkan jembatan Srowol, Kecamatan Mungkid yang sebelumnya ambles dan miring, sekarang jembatan tersebut benar-benar putus karena hanyut terbawa banjir lahar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika