REPUBLIKA.CO.ID,CINANGKA, SERANG--Gunung Anak Krakatau, berlokasi di Selat Sunda, sepanjang Kamis (16/12) menimbulkan kegempaan sebanyak 467 kali. "Data yang terekam pada kami sepanjang kemarin, aktivitas kegempaan mencapai 467 kali," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Provinsi Banten Anton S Pambudi, Jumat.
Secara rinci, dari 467 kali gempa yang terjadi di GAK itu, yakni vulkanik dalam (VA) delapan kali, vulkanik dangkal (VB) 102 kali, letusan 78 kali, tremor letusan 131 kali, tremor harmonik satu kali, dan hembusan sebanyak 147 kali. Menurut dia, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung Provinsi Jawa Barat, masih merekomendasikan larangan warga untuk mendekat pada radius dua kilometer.
PVMBG, kata Anton, juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, dengan adanya status 'waspada' GAK yang sudah berlangsung selama lebih dari satu bulan. Ia juga mengaku, akan memberikan informasi seputar perkembangan GAK pada masyarakat, namun untukk saat ini kondisinya tidak perlu dikhawatirkan.
"Masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir dengan kondisi GAK saat ini, dan kami akan memberikan informasi pada warga terkait kondisi GAK," katanya. Sejak 28 Oktober 2010, GAK meningkat statusnya dari level I ke level II atau 'waspada, dan mulai saat ini aktivitas kegempaan yang dikeluarkan oleh gunung tersebut fluktuatif, rata-rata kegempaan yang dikeluarkan dalam satu hari antara 400-700 kali.