Senin 20 Dec 2010 03:11 WIB

PKB Dukung Setgab Bersikap Sama Dengan Pemerintah

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja’far
Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja’far

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat dengan pernyataan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie beberapa waktu silam akan sikap Sekretariat gabungan (setgab) partai koalisi pendukung pemerintahan yang tampaknya akan bersikap sama seperti pemerintah tentang keistimewaan Yogyakarta. "Kelihatannya begitu, tetapi pasti ada pembicaraan lebih lanjut," kata Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja’far, saat dihubungi Republika, Ahad (19/12).

Jadi, menurutnya, saat ini setgab baru saja membentuk tim kecil, yang akan melakukan sosialisasi dan curah pendapat dengan berbagai pihak terkait polemik Yogyakarta ini. Yakni kesultanan, pakualaman, petinggi Yogyakarta dan pihak akademisi mengenai RUUK Yogyakarta. "Jadi tentunya akan menyamakan visi untuk sikap kedepannya," kata dia.

Lagipula, menurut dia, RUUK ini kan masih berupa draf. Ditambah bahwa sekarang ini masih reses. "Jadi masih sebulan lagi dan tak mungkin dibahas dulu," kata dia.

Marwan kembali menegaskan bahwa kini semua parpol masih cooling down terlebih dulu untuk menyamakan persepsi. "Soal itu kan disamakan nanti. Masih panjang prosesnya," jelas dia. 

Namun demikian, ia memastikan, sikap partai-partai tersebut akan memberikan kebijakan yang terbaik buat pemerintah dan buat masyarakat Yogya. Agar, katanya, mencegah jangan sampai pemerintah berhadapan dengan masyarakat Yogya.

Sebab, masalah ini merupakan persoalan masyarakat Indonesia sendiri. Nantinya akan diputuskan hal-hal terbaik itu, katanya. maka, ia memastikan bahwa semua fraksi belum bisa mengklaim hari ini karena persoalan itu dinamis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement