Selasa 21 Dec 2010 06:04 WIB

Pengungsi Merapi di Maguwoharjo Keluhkan Lambatnya Bantuan

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Sejumlah pengungsi bencana letusan Gunung Merapi yang berada di Stadion Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman mengeluhkan lambatnya distribusi bantuan masyarakat yang dislurkan melalui Posko Utama. Keluhan tersebut disampaikan sejumlah pengungsi saat menerima kunjungan dari Putri Indonesia Lingkungan 2010 Reisa Kartikasari dan Pimpinan PT Mustika Ratu Moeryati Soedibyo, Senin.

"Selama ini kami melihat sendiri banyak bantuan dari masyarakat yang masuk melalui Posko Utama Barak Pengungsian Stadion Maguwoharjo, namun bantuan tersebut sangat terlambat diterima para pengungsi bahkan kadang harus berbelit-belit," kata seorang pengungsi asal Kecamatan Cangkringan.

Sedangkan Putri Indonesia Lingkungan 2010 Reisa Kartikasari ketika menyapa para pengungsi mengatakan dirinya ikut berdoa dan berharap para pengungsi dapat kembali hidup dan beraktivitas normal seperti sebelum terjadi bencana Merapi. "Terus terang, saya turut prihatin atas musibah erupsi Merapi, saya berharap semuanya dapat kembali seperti sedia kala. Para pengungsi bisa kembali lagi ke kampung halaman dan membina kehidupan semula," katanya.

Dalam kunjungan ini, Reisa juga menyerahkan bantuan dari PT Mustika Ratu untuk para pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi. Bantuan yang diberikan berupa 27 ribu sachet minuman kesehatan, ratusan buah radio serta pembalut wanita.

Moeryati Soedibyo dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya sangat peduli dengan kondisi para pengungsi ini dan diusahakan bisa memberikan bantuan lagi. "Kami sangat peduli dengan saudara-saudara yang saat ini harus tinggal di pengungsian, kami akan usahakan agar bisa memberikan bantuan lagi nanti kalau sudah tinggal di 'shelter', kami akan mendengarkan dulu, apa yang menjadi kebutuhan pengungsi nantinya sehingga bantuan bisa lebih tepat dan bermanfaat," katanya.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement