REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberi bantuan korban bencana di empat kabupaten yang terkena dampak erupsi Gunung Bromo.
“Melalui BPBD, pemprov akan memberikan bantuan kepada warga yang terkena erupsi. Baik kerusakan sawah, rumah, maupun hewan ternak,” terang Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul, di Surabaya, Rabu (5/1).
Dana yang diberikan, kata Gus Ipul, sebanyak Rp 2 miliar. Tak hanya itu, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga akan diserahkan bantuan sebesar Rp 17,5 miliar. “Kita ingin membantu ekonomi korban bromo dengan model padat karya,” ujarnya
Tentang mekanisme pemberian ganti rugi, Gus Ipul menyebut kriteria yang ditetapkan adalah dengan melihat dulu kondisi kerusakan sawah, seperti bagaimana penyebab atau kondisi tanaman tersebut. Kemudian, sambungnya, pemprov akan mengucurkan dana sebesar Rp 100 ribu kepada setiap warga yang rumahnya terkena abu vulkanik Bromo.
“Saya imbau kepada masyarakat agar segera menghubungi pemerintah jika tanah maupun rumahnya rusak akibat abu vulkanik. Jangan sampai ada penggantian dua kali, sebab saat ini petugas sedang melakukan pendataan,” terangnya.
Gus Ipul melanjutkan, pemprov memprioritaskan bantuan kepada warga dalam bentuk logistic. Setelahnya, baru pembangunan kembali infrastruktur, seperti pembangunan kembali sekolah SD dan SMP Satu Atap Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukapura, yang roboh akibat atapnya tak mampu menahan beban abu vulkanik. “Pembangunannya akan dilakukan pemprov, Pemkab Probolinggo) dengan melibatkan personil TNI dan Polri,” tukasnya.